visitaaponce.com

Ketahui Fungsi Usus Halus untuk Pencernaan Makanan

Ketahui Fungsi Usus Halus untuk Pencernaan Makanan
Ilustrasi.(AFP/Mohammed Huwais.)

SALAH satu organ dalam sistem pencernaan, usus halus memiliki fungsi memecah dan menyerap nutrisi dari makanan maupun minuman yang dikonsumsi. Nutrisi tersebut digunakan dalam perbaikan sel serta pemeliharaan jaringan tubuh.

Dilansir Alodokter.com, usus di tubuh manusia terhubung dari bagian akhir lambung hingga anus. Organ usus terbagi menjadi dua bagian, yaitu usus halus dan usus besar.

Panjang usus halus sekitar 6 m dan diameter 2,5 cm, terdiri atas tiga bagian, yaitu duodenum (usus dua belas jari), jejunum (usus kosong), dan ileum (usus penyerapan). Sebagian besar proses pencernaan dan penyerapan nutrisi dari makanan dan minuman terjadi di dalam usus halus.

Sedangkan, usus besar memiliki panjang sekitar 1,5 m dengan diameter 7,5 cm. Usus besar bertugas mengolah sisa-sisa makanan yang tidak dapat dicerna atau diserap oleh usus halus. Usus besar bertugas menyerap air dan elektrolit dari sisa makanan yang sudah dicerna usus halus serta mengolah sisa makanan menjadi feses untuk kemudian dikeluarkan melalui anus.

Pencernaan makanan sendiri melalui dua proses, yakni secara mekanis dan kimiawi. Pencernaan mekanis terjadi di mulut dan perut dengan cara mengunyah, menggiling, dan mencampur. Pencernaan kimiawi terjadi di usus halus dan beberapa organ pencernaan lain dengan bantuan enzim, empedu, dan bahan lain.

Saat proses mengunyah, produksi air liur akan meningkat guna melembutkan makanan, sehingga lebih mudah ditelan. Selain itu, kandungan enzim di dalam air liur berperan dalam memecah makanan menjadi nutrisi yang mudah diproses usus.

Makanan dan minuman yang ditelan akan melewati kerongkongan, kemudian masuk ke lambung. Di lambung, makanan dihancurkan dan dipecah oleh zat asam dan enzim yang dihasilkan lambung hingga menjadi cairan pekat atau pasta. Selanjutnya, makanan akan didorong dan siap diproses di usus halus.

Sesampainya di usus halus, makanan yang melalui serangkaian proses di lambung akan bertemu dengan enzim dan zat lainnya, seperti cairan empedu, yang berasal dari sel-sel usus, empedu, hati, dan pankreas. Zat tersebut akan memecah karbohidrat, lemak, dan protein menjadi senyawa yang lebih sederhana, sehingga diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh. Misalnya, protein akan dipecah menjadi asam amino, karbohidrat menjadi glukosa, serta lemak menjadi asam lemak dan gliserol.

Selanjutnya, proses penyerapan nutrisi di usus halus pun dimulai. Nutrisi yang telah dipecah menjadi zat-zat yang lebih kecil ini, kemudian meluncur melalui dinding bagian dalam usus halus yang dipenuhi dengan tonjolan kecil yang disebut vili. Vili pun terdiri dari tonjolan yang lebih kecil lagi dan disebut mikrovili.

Baca juga: Mengenal Fungsi Lambung sebagai Organ Tubuh Manusia

Kombinasi antara vili dan mikrovili dapat meningkatkan luas permukaan usus halus. Hal inilah yang membuat penyerapan nutrisi menjadi lebih maksimal. Sisa makanan yang tak diserap oleh usus halus akan menuju usus besar dan didorong hingga rektum. Jika rektum terisi penuh oleh tinja, kita akan merasakan mulas dan dorongan untuk buang air besar. (OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat