visitaaponce.com

Ketahui Perbedaan Pneumonia dengan Paru-paru Basah

Ketahui Perbedaan Pneumonia dengan Paru-paru Basah
Ilustrasi(MI)

BRONKOPNEUMONIA merupakan bagian dari pneumonia atau kata lainnya adalah radang paru akut. Akan tetapi, masyarakat banyak yang menganggap bahwa pneumonia merupakan paru-paru basah. Apakah memang bronkopneumonia sama dengan paru-paru basah?

“Memang isitlah awam ini banyak yang sering dianalogikan dengan pneumonia. Radang paru-paru atau sering disebut paru-paru basah,” ujar Nastiti Kaswandani, SpA(K), dokter spesialis anak subspesialisasi pulmonologi respirologi, seperti dilansir dari laman Medcom.id, Jumat (18/2).

Sejatinya, yang dianggap paru-paru basah ini mungkin asalnya pada kondisi yang berat, jaringan parunya itu terendam cairan. Boleh juga dibilang paru-paru basah, tapi seringkali istilah ini tidak tepat, karena paru-paru basah atau paru-paru terendam itu penyebabnya bukan hanya pneumonia.

“Kalau pneumonia ini gejalanya biasanya cepat, dalam waktu hitungan hari dia sudah bisa mengalami perburukan dan menyebabkan kematian. Untuk mengetahui kapan sudah mengenai peradangan paru, biasanya gejalanya adalah demam, batuk, dan pilek,” ungkap dr Nastiti.

Ketika sudah sampai terkena jaringan paru, biasanya anak-anak juga mengalami gejala sesak. Jika itu terjadi, orang tua yang harus mewaspadai ketika dilihat anak balitanya mengalami pola napas yang berbeda.

"Jadi napasnya menjadi lebih cepat dari biasanya, anak tampak ngos-ngosan atau tersengal-sengal seperti habis berlari, itu merupakan gejala-gejala awal timbulnya pneumonia,” imbuh dr Nastiti.

“Kalau dia sampai berlanjut, tidak ditangani maka bisa saja nanti anak bukan saja sesak, tapi juga bisa timbul kebiruan atau tidak sadarkan diri atau kejang. Itu tandanya sudah sangat kritis. Pneumonia ini bisa menyerang siapa saja, apakah anak itu mengidap asma sebelumnya atau tidak,” kata dr Nastiti.

Menurut dr Nastiti, paling sering pneumonia ini penyebabnya adalah karena infeksi atau tertular. Baik itu karena infeksi bakteri ataupun virus. (Medcom.id)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat