visitaaponce.com

Lawan Cyber Bullying dengan Cara Hindari Respons Impulsif

Lawan Cyber Bullying dengan Cara Hindari Respons Impulsif
Seorang korban perundungan di dunia maya (cyberbullying) di Moroko, tengah melihat ponselnya.(AFP)

Dalam dunia digital setiap orang berinteraksi dengan berbagai macam latar belakang budaya. Kebebasan yang kebablasan membuat orang sering kali membuat konten dan berkomentar tanpa dijaga, sehingga sudah masuk kategori perundungan di dunia maya (cyber bullying).

Cyber bullying merupakan tindakan agresif dari seseorang atau sekelompok orang terhadap orang lain yang lebih lemah (secara fisik maupun mental), dengan menggunakan media digital. Perilaku negatif ini memunculkan rasa tidak nyaman, tidak percaya diri, takut, bahkan bisa menimbulkan gangguan psikologis yang dapat mendorong korban menyakiti orang lain atau diri sendiri.

“Hal-hal ini banyak sekali terjadi di masyarakat kita dan luar negeri. Bahkan banyak kasus-kasus sampai terjadinya bunuh diri akibat cyberbullying yang terus menerus dilakukan orang-orang di sekitar mereka,” kata Managing Director D&D Consulting & Founder Assessme.id, Ni Made Sudaryani di Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (29/6).

Korban, lanjut dia, harus sabar dan menguatkan mental setelah mendapat perlakukan cyber bullying. Jangan merespon perlakuan negatif tersebut secara impulsif, sehingga memperkeruh masalah yang dihadapinya.

Korban cyber bullying sebaiknya memulihkan mental terlebih dulu, dengan tidak aktif di media sosial. Selama rehat dari dunia digital, mereka merenungkan apa kesalahan yang dilakukan, sehingga membuat orang menyerangnya. “Kita harus membuat diri merasa tenang. Always think positive. Membangun kembali kepercayaan diri. Jangan sampai kita menjadi yang mereka mau atau menjadi umpan lagi untuk mereka,” kata Sudaryani. (OL-12)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat