visitaaponce.com

Universitas Trisakti Berkontribusi untuk Warga Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya 2

Universitas Trisakti Berkontribusi untuk Warga Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya 2  
Kegiatan Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya 2.(Dok Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya 2 )

Remaja bermasalah sosial di wilayah DKI Jakarta lazimnya dilatari kemiskinan, narkoba, tindak kriminal, keluarga bermasalah, pendidikan yang rendah serta minimnya pemahaman terkait peraturan. Sebagian dari mereka kini tinggal di Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya 2 yang merupakan peralihan dari Panti Sosial Pamadi Putra Husnul Khotimah,yang semula difungsikan sebagai rehabilitasi narkoba milik Kementrian Sosial. Panti kemudian dilimpahkan kepada Pemprov DKI Jakarta sejak 1999.

Kendati milik Pemprov DKI Jakarta, Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya 2 berlokasi di Kecamatan Setu Tangerang, Banten. Panti ini merupakan Unit Pelaksana Teknis dalam pembinaan remaja bermasalah sosial. Hingga September 2021, panti telah menangani 144 Warga Binaan Sosial (WBS) yang terdiri atas 13 anak punk, 30 manusia silver/gold/green serta yang biasa mengamen dengan kostum robot atau badut sebanyak 30 orang, pengamen jalanan atau ondel-ondel 30, serta 9 anak pengelola parkir liar serta anak terlantar, serta gelandangan dan remaja bermasalah lainnya, sebanyak 63 orang.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti bersama Dinas Sosial DKI Jakarta dan Forum CSR DKI Jakarta berkolaborasi untuk mewujudkan kemitraan melalui pengembangan soft skill dan hard skill

Tahapan pertamanya melakukan social mapping yang bertujuan mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan dan berpartisispasi dalam memberikan solusi untuk meningkatkan motivasi dan membentuk karakter wirausaha. Dosen FEB/MM Maria Ariesta Utha dan tim menyatakan berdasarkan temuannya, program pembinaan dan intervensi yang telah dilakukan memliki beberapa kendala terkait softskill serta infrastruktur berupa alat praktek yang belum modern. 

Kedua hal tersebut dibutuhkan untuk dapat  mengakomodir kebutuhan anak panti dalam meningkatkan keterampilan dan kompetensi WBS. “Harapan dengan adanya Pemetaan sosial maka program-program yang dilaksanakan dapat tepat sasaran dan dapat berdampak signifikan bagi perubahan perilaku dan kehidupan WBS. Sehingga penting sekali dirumuskan masalah, tantangan dan harapan dari warga binaan social secara spesifik agar program dan strategi yang dirumuskan tepat sasaran.Untuk itu sangat dibutuhkan kerjasama berbagai pihak baik dari intitusi pemerintah, Pendidikan maupun sektor swasta dalam membantu pengembangan soft skill dan hardskill WBS” kata Maria. 
Pelaksanaan kegiatan FEB Universitas Trisakti itu terdiri atas Prodi Ekonomi Pembangunan, Manajemen dan Akuntansi serta Prodi Magister Manajemen. (X-16).


 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Iis Zatnika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat