visitaaponce.com

Urutan Tingkatan Pramuka dari Siaga, Penggalang, Penegak, dan Pandega

Urutan Tingkatan Pramuka dari Siaga, Penggalang, Penegak, dan Pandega
Anggota pramuka memungut berbagai jenis sampah plastik di pantai wisata Ulee Lheue, Banda Aceh, Aceh, Minggu (11/12/2022).(Antara/Ampelsa.)

TAHUKAH kamu dalam dunia pramuka terdapat beberapa golongan? Gerakan pramuka merupakan pola pembinaan yang berjenjang, dimana dalam gerakan pramuka itu ternyata ada beberapa tingkatan yang dipisahkan berdasarkan usia. 

Ada empat penggolongan dan tingkatan dalam gerakan pramuka yang diatur dalam AD & ART gerakan pramuka. Berdasarkan, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, ada empat tingkatan pramuka berdasarkan usia anggotanya, yaitu Siaga, Penggalang, Penegak, dan Pandega.

Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 Pasal 13, tingkatan pramuka tersebut berlaku bagi Gerakan Pramuka Indonesia yang berusia 7 sampai 25 tahun. Berikut penjelasan terkait penggolongan tingkatan dalam pramuka yang digolongkan berdasarkan usia.

Siaga

Siaga merupakan anggota muda Gerakan Pramuka yang berusia 7-10 tahun. Pada usia tersebut memiliki sifat unik dan pada dasarnya mereka merupakan pribadi begitu aktif. Sikap yang cukup menonjol yaitu keingintahuan (curiosity) yang sangat tinggi, senang berdendang, menari dan bernyanyi, suka meniru, agak manja, senang mengadu, dan sangat suka dipuji.

Formasi barisan upacara pembukaan dan penutupan latihan berupa lingkaran dan menyiratkan dunia Siaga yang masih dilindungi dan dibina sepenuhnya oleh pembinanya. Siaga porsi terbesarnya ialah Ing ngarsa sung tulada (di depan memberi teladan) sedangkan Siaga porsi terkecil ialah ing madya mangun karsa (di tengah-tengah membangun/menggerakkan kemauan) dan tut wuri handayani (dari belakang memberi dorongan).

Adapun tempat berhimpun dari satuan gugus depan pramuka Siaga disebut Perindukan Siaga yang idealnya terdiri atas 18-24 orang. Kelompok kecil dari Siaga ialah barung yang idealnya terdiri atas enam pramuka Siaga. Perindukan Siaga dipimpin oleh Pembina Siaga dan dibantu oleh Pembantu Pembina Siaga.

Ciri dari kegiatan Siaga yaitu menggembirakan, dinamis, kekeluargaan, dan berkarakter. Dalam hal ini, seorang pembina memiliki peranan yang begitu penting, karena kunci pokok dalam mengemas bahan latihan dan kreativitas pembina sangat diperlukan. Semakin akrab hubungan pembina dengan Siaga, ketertarikan siaga untuk berlatih akan semakin tinggi.

SKU siaga merupakan syarat kecakapan yang wajib dimiliki oleh siaga untuk mendapatkan tanda kecakapan umum (TKU) yang merupakan alat pendidikan sebagai pendorong untuk memperoleh kecakapan yang berguna bagi kehidupannya. Tingkatan pengadopsian nilai kepramukaan dan keterampilan dilakukan melalui pendadaran syarat kecakapan khusus (TKK).

Tingkatan kecakapan umum bagi pramuka siaga yakni:

a. Siaga mula.
b. Siaga bantu.
c. Siaga tata.

Tingkatan kecakapan khusus bagi pramuka siaga yakni:

a. SKK purwa.
b. SKK madya.
c. SKK utama.

Penegak

Penegak merupakan anggota muda gerakan pramuka yang berusia 16-20 tahun. Secara umum usia tersebut masuk pada masa sosial (Kohnstam) atau disebut juga masa remaja awal yaitu masa pencarian jati diri, memiliki semangat kuat, suka berdebat, kemauannya kuat, agak sulit dicegah kemauannya apabila tidak melalui kesadaran rasionalnya, ada kecenderungan agresif, dan sudah mengenal cinta. Kepenegakan merupakan latihan ke arah kemandirian dan tidak menjadi beban orang lain, persaudaraan bakti, mendidik diri sendiri dengan menambah kecakapan sebagai bekal pengabdian yang berguna bagi masyarakat, memiliki cara hidup dengan berpedoman Trisatya dan Dasadarma.

Formasi bentuk upacara pembukaan dan penutupan latihan ambalan penegak merupakan barisan terbuka dari semua sudut, yakni bersaf. Filosofisnya yaitu penegak memberikan porsi lebih besar terhadap pemberian dorongan, motivasi dan arahan (tut wuri handayani), di tengah-tengah menggerakkan (ing madya mangun karsa) dan di depan memberi keteladanan (ing ngarsa sung tulada).

Proses pembentukan jiwa dan mental dalam dunia kepenegakan dilakukan melalui Sandi Ambalan yang dibaca dan dihayati pada setiap upacara penutupan latihan, serta perjalanan spiritual (hike) melalui renungan jiwa sebagai sarana introspeksi dan retrospeksi seorang penegak.

Adapun satuan kelompok pramuka penegak terdiri atas 12-32 penegak yang terdiri atas 3-4 sangga dan dalam satu sangga terdiri atas 4-8 pramuka penegak. Sangga dalam ambalan diartikan sebagai penopang kegiatan yang dilakukan secara terus menerus. Sangga juga diartikan sebagai rumah kecil (gubug, saung) tempat merencanakan berbagai kegiatan. Setiap sangga dipimpin oleh pemimpin sangga dan wakil pemimpin sangga, dan dalam suatu ambalan dipimpin oleh seorang ketua atau disebut sebagai pradana.

Dalam gerakan pramuka terdapat lembaga-lembaga yang dapat memberikan pendidikan khusus yang menjurus kepada peminatan yang disebut dengan satuan karya (saka) seperti saka bahari, saka bakti husada, saka bhayangkara, saka dirgantara, saka kencana, saka taruna bumi, saka wana bakti, saka wira kartika, dan beberapa saka lain.

Dewan penegak dipimpin oleh seorang ketua yang disebut pradana, seorang pemangku adat, seorang kerani, seorang bendahara, dan beberapa orang anggota. Kegiatan penegak merupakan kegiatan yang berkarakter, dinamis, progresif, menantang, bermanfaat bagi diri dan masyarakat lingkungannya. Dalam suatu latihan, dapat dilakukan pemenuhan/pengujian syarat kecakapn umum (SKU), syarat pramuka garuda (SPG), dan syarat kecakapan khusus (SKK). SKU penegak terdiri atas dua tingkatan, yaitu penegak bantara dan penegak laksana. Setelah menyelesaikan penegak laksana kemudian dilanjutkan dengan menempuh pramuka garuda, yang dalam pramuka internasional disebut Eagle Scout yang pada tingkat internasional ada perkumpulannya yang disebut ATAS (Association of Top Achievement Scout). 

Penggalang

Penggalang merupakan anggota muda gerakan pramuka yang berusia 11-15 tahun. Pada usia tersebut memiliki sifat keingintahuan (curiosity) yang tinggi, semangat yang kuat, sangat aktif, dan suka berkelompok. Oleh karena itu, yang menjadi titik terberat dari latihannya terletak pada kegiatan regu yang didasari oleh sistem beregu dalam seluruh pelaksanaan kegiatan dari pasukan penggalang.

Formasi upacara pembukaan dan penutupan latihan penggalang sudah lebih luas dan melebar dibandingkan dunia siaga yang masih tertutup (formasi lingkaran). Adapun formasi barisannya yaitu bentuk angkare (barisan berbentuk U), yaitu formasi yang mulai terbuka tetapi pada bagian ujung sudutnya masih tertutup. Simbol bentuk upacara ini mengiaskan bahwa penggalang mulai diperkenalkan melihat dunia luar dan pembina penggalang sudah mulai melepaskan anggota penggalang dalam pelaksanaan tugas melalui pemimpin-pemimpin regu yang menjadi tulang punggung di dalam pasukan penggalang.

Wadah pembinaan penggalang disebut pasukan penggalang yang secara filosofis bermakna pasukan-pasukan di masa perjuangan kemerdekaan bangsa dalam menggalang persatuan dan membangun jiwa patriotisme dan nasionalisme. Pasukan penggalang idealnya terdiri atas 3-4 regu dan dalam satu regu terdiri atas 6-8 penggalang. Tiap regu memiliki pemimpin regu dan wakil pemimpin regu.

Kegiatan penggalang meliputi kegiatan yang selalu berkarakter, dinamis, progresif, serta menantang. Pembina memiliki peranan yang begitu penting dalam mengemas bahan latihan dan kreativitas pembina sangat dibutuhkan sehingga 4H (Health, Happiness, Helpfulness, Handicraft) bisa tercapai.

Syarat kecakapan umum (SKU) dan syarat pramuka garuda (SPG) merupakan standar nilai-nilai dan keterampilan yang dicapai oleh seorang pramuka. Sedangkan syarat kecakapan khusus (SKK) merupakan standar kompetensi pramuka berdasarkan peminatannya, sehingga tidak semua SKK yang tersedia itu dianjurkan untuk dicapai.

Tingkatan kecakapan umum bagi pramuka penggalang yakni:

a. Penggalang ramu.
b. Penggalan rakit.
c. Penggalang terap.

Pandega 

Pramuka pandega merupakan anggota yang berusia 21 sampai dengan 25 tahun. Tingkatan pramuka Pandega ada di Gugus Depan (Rancana) Kwartir. Pendidikan kepramukaan di tingkat pandega menekankan pada terbentuknya kepribadian dan keterampilan agar dapat ikut serta membangun masyarakat melalui kegiatan kepada masyarakat.

Formasi barisan yang digunakan adalah bersaf satu lurus atau formasi lidi. Adapun makna filosofis yang terkandung dari formasi ini yaitu bahwa pandega sudah dibebaskan melihat dunia luar dan dapat menentukan arah jalannya sendiri dengan tanggung jawab pembina. Hubungan pembina dengan pandega yaitu sebagai mitra di mana pembina berperan lebih besar untuk memberi dorongan, motivasi, dan arahan (Tut wuri handayani).

Racana pandega merupakan satuan pandega di gugus depan. Kata racana mengandung arti dasar penyangga tiang bangunan. Penyangga bangunan harus mempunyai kekuatan yang andal yang dapat menjamin ketahanan bangunan. Secara simbolis racana pandega merupakan dasar penyangga yang mempersiapkan inovasi baru, kekuatan cinta tanah air, pemimpin, dan kepemimpinan masyarakat. Dari itu, bentuk kegiatan dalam kepandegaan yaitu bina diri, bina satuan, dan bina masyarakat.

Pada gerakan pramuka terdapat lembaga-lembaga yang dapat memberikan pendidikan khusus yang menjurus kepada peminatan yang disebut dengan saka. Ada 8 saka dan 8 peminatan dalam gerakan pramuka, seperti gladian pimpinan satuan, KIM, LPK, KPDK, berbagai kursus keterampilan, kursus kewirausahaan, raimuna, dan beberapa hal lain.

Seorang dewan pandega dipilih oleh anggota racana. Dewan racana dipimpin oleh ketua dengan susunan sebagai berikut.

a. Seorang ketua.
b. Seorang pemangku adat.
c. Seorang sekretaris.
d. Seorang bendahara.
e. Beberapa anggota.

Nah, itulah penjelasan lengkap tentang tingkatan pramuka, dari Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak, dan Pramuka Pandega. (OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat