visitaaponce.com

Jemaah Haji Perekam Video Penelantaran Merasa Lebih Nyaman

Jemaah Haji Perekam Video Penelantaran Merasa Lebih Nyaman
Atikah (kanan) dan Ukkas dalam pertemuan dengan Kepala Daker Madinah PPIH Arab Saudi, Zaenal Muttaqin, menyampaikan rasa puas atas pelayanan(MCH 2023)

ATIKA, jemaah haji kloter 14 embarkasi Makassar (UPG-14), mengaku bersyukur hotel yang ditempatinya kini begitu dekat dengan Masjid Nabawi. Hanya beberapa langkah saja keluar dari lobi hotel, ia sudah mencapai pelataran masjid.

Jemaah asal Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, yang merupakan perekam video klaim penelantaran jemaah di Madinah itu merasa lebih nyaman di Hotel Front Tiba atau Front Taiba.

"Alhamdulillah, lebih dekat ke Majid Nabawi, lebih mudah untuk kursi roda lansia (jemaah lanjut usia), lebih senang karena tidak perlu menyeberang jalan lagi," kata Atika, di Madinah, dalam pertemuan dengan Kepala Daerah Kerja Madinah PPIH Arab Saudi, Zaenal Muttaqin, Jumat (10/6/2023) malam waktu Arab Saudi (WAS).

Baca juga: Tidak Ada Jemaah Haji yang Telantar di Madinah

Dalam video yang ia rekam hingga viral di media sosial, Atika sempat  menarasikan bahwa para jemaah kloternya dipaksa keluar dari hotel tempat mereka menginap sehingga telantar. Ketika itu, mereka menginap di Hotel Haritah Frontel.

Atika pun merasa puas dengan berbagai layanan yang diberikan kepada jemaah. Konsumsi disebutnya selalu datang tepat waktu dan menu yang disediakan sesuai selera, layaknya di  Sulsel.

Baca juga: Pihak Hotel Lamban, 8 Koper Jemaah Haji Tertinggal di Madinah

Demikian pula untuk layanan kesehatan dan bimbingan ibadah. Pembimbing ibadah keliling mengunjungi jemaah dari kanar ke kamar. Petugas kesehatan juga selalu cepat datang ketika diminta mengecek jemaah yang sakit.

"Kepada Bapak Menteri Agama, saya jemaah haji kloter 14 UPG mengucapkan terima kasih sudah menyiapkan pelayanan, fasilitas, bantuan untuk jemaah haji. Maaf atas kekurangan dan kekhilafan saya," kata Atika.

Sementara itu, Ukkas, pria yang ada di video viral tersebut menyatakan hotel yang sekarang ditempati fasilitasnya lebih bagus. Menurutnya, peristiwa yang terjadi di hotel sebelumnya, Hotel Haritah Frontel atau Frontel Al Harithia karena miskomunikasi. Setelah bertemu kembali dengan pihak hotel dan dijelaskan, persoalan sudah selesai.

"Fasilitas hotel yang sekarang (Front Tiba) lebih bagus, lega semua, konsumsi enak. Terima kasih atas pelayanannya. Terima kasih banyak Pak Menteri Agama," tandas Ukkas.

Kronologi

Kepada tim Media Center Haji (MCH), sebelumnya di hari yang sama, Ukkas membeberkan kronologi isu penelantaran jemaah tersebut.

Mereka tiba di Madinah Minggu (4/6/2023). Total ada 393 jemaah UPG-14. Mereka dipecah menginap di Hotel Front Tiba, Haritah Frontel, dan Taibah Suites.

Mereka yang menginap di Haritah Frontel diminta keluar hotel pada Rabu (7/6/2023) pukul 13.30 waktu Arab Saudi (WAS).

"Sudah 3 malam menginap di lantai 4 Frontel, kami pulang salat zuhur. Kami baru istirahat, tiba-tiba ada orang hotel  dengan suara keras, meminta mereka angkut barang, dan tinggalkan kamar," tutur Ukkas.

Belakangan diketahui petugas sektor 2 Daerah Kerja (Daker) Madinah PPIH Arab Saudi sudah menyosialisasikan ke ketua kloter dan rombongan 4 tentang rencana pindah hotel. Kepindahan itu untuk menyatukan kloter UPG-14 agar seluruh jemaahnya menginap di Front Tiba. Hal itu demi memudahkan pelayanan dan koordinasi pergerakan jemaah ke Mekah nantinya.

Namun, lanjut Ukkas, karena masih salat, ketua rombongan belum menyebar informasi rencana kepindahan itu kepada para jemaah. Ukkas mengaku ia pun ketika itu belum mendapat informasi tersebut.

Karena pihak hotel sudah meminta mereka keluar, Ukkas meminta para jemaah berkemas. "Kita keluar. Barang kami kumpul. Ada 100 orang."

Di lobi hotel, koper-koper jemaah menumpuk. Saat itu lah, Atikah merekam sambil berkeluh kesah bahwa mereka ditelantarkan. Atikah yang tidak menampakkan wajahnya dalam video itu menuntut pertanggungjawaban pemeritah.

Kemudian, seorang pria Arab yang mengaku perwakilan majmuah datang dan meminta maaf kepada Ukkas tentang pemindahan tersebut. Ukkas lalu diajak ke Hotel Front Tiba untuk melihat kamar-kamar yang diperuntukkan bagi para jemaahnya.

Selanjutnya, proses pemindahan jemaah berlangsung sekitar 40 menit. Koper-koper besar milik jemaah terangkut semua masuk kamar masing-masing. "Alhamdulillah, jemaah tenang. Masalah selesai," tandas Ukkas.

Sebelumnya, Kepala Seksi Layanan Akomodasi Daerah Kerja (Daker) Madinah PPIH Arab Saudi, Ali Machzumi, menerangkan jemaah UPG-14 memang dipindahkan ke penginapan lain. Akan tetapi, lokasinya justru lebih dekat dengan Masjid Nabawi.

"Jadi mereka dipindahkan ke hotel yang lebih dekat dengan masjid Nabawi. Sama sekali bukan ditelantarkan. Jemaah haji asal Kabupaten Luwu Utara sekarang sudah berada di hotelnya,” kata Ali, Kamis (9/6/2023). (Z-3)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat