Tutup Ventilasi Rumah Bisa Minimalisir Dampak Polusi Udara
GURU Besar Bidang Pulmonologi dan Respirasi Universitas Indonesia Prof Agus Dwi Susanto mengingatkan masyarakat untuk menutup ventilasi-ventilasi rumah saat polusi udara tinggi agar polutan tidak masuk ke ruangan sehingga dampaknya bagi kesehatan bisa diminimalisir.
Dia, merujuk riset yang dilakukan di Jakarta beberapa waktu lalu, mengatakan sebagian polutan luar ruang dapat masuk ke dalam ruangan termasuk ketika particulate matter (PM) 2.5-- yang menjadi indikator dalam polusi udara di luar ruangan--tinggi.
"Ketika PM 2.5 tinggi di luar ruangan tinggi maka di dalam ruangan juga tinggi. Maka salah satu edukasi ketika polusi udara sedang tinggi adalah menutup ventilasi, supaya tidak masuk ke dalam ruangan," ujar Agus, dikutip Jumat (8/9).
Baca juga: PDIP Nilai Sulit untuk Menerapkan Budaya Jalan Kaki di Jakarta
Polusi udara merupakan akumulasi dari bahan-bahan berbahaya yang ada di udara yang melebihi nilai ambang normal. Kondisi ini bisa terjadi di luar ruangan dan dalam ruangan.
Menurut studi, sumber polusi di dalam ruangan paling banyak berasal dari asap rokok, kemudian alat-alat elektronik, dan bahkan berasal dari luar ruangan.
Kemudian, terkait upaya yang bisa dilakukan guna memperbaiki kualitas udara di dalam ruangan, salah satunya menggunakan air purifier atau pemurni udara.
Baca juga: Satgas Pengendalian Pencemaran Udara Tindak Tegas Pabrik Pengolahan Biji Plastik di Tangerang
Guru Besar bidang ilmu kedokteran okupasi Universitas Indonesia Prof Muchtaruddin Mansyur menyampaikan pendapatnya mengenai pemurni udara
Dia mengatakan alat pemurni atau pembersih udara dirancang untuk memperbaiki kualitas udara di dalam ruangan, namun memiliki kapasitas tertentu.
"Ketika penggunaannya masih dalam kapasitasnya akan bermanfaat. Tetapi kalau sudah di luar kapasitas jangkauan berdasarkan volume maka itu tidak akan dapat diharapkan," kata dia.
Muchtaruddin mengatakan, merujuk data yakni apabila kualitas udara sudah demikian buruk, pemurni udara sudah tidak dapat berfungsi baik.
"Bahkan sekitar 10% atau kurang untuk memperbaiki kualitas udara. Jadi air purifier digunakan untuk kualitas udara ruangan yang tidak terlalu buruk," pungkas dia. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Bicara Udara dan BRIN Berkolaborasi Tangani Polusi Udara
Udara Buruk Jakarta Picu Depresi Anak-Remaja di Masa Mendatang
Waspadai Polusi dalam Ruangan Ancam Kesehatan
Kamis (4/7), Kualitas Udara Jakarta Peringkat Tiga Terburuk di Dunia
Pajanan Timbel Jangka Panjang Ganggu Tumbuh Kembang Anak
Ini Dampak Buruk Polusi Udara terhadap Tumbuh Kembang Anak
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap