visitaaponce.com

Waspadai Polusi dalam Ruangan Ancam Kesehatan

Waspadai Polusi dalam Ruangan Ancam Kesehatan
Ilustrasi.(Freepik)

POLUSI udara sudah menjadi polemik global yang tak kunjung usai. Tidak hanya terjadi di luar ruang, polusi udara dalam ruang pun merupakan ancaman bagi kesehatan yang perlu diwaspadai. Melansir informasi yang dikeluarkan oleh United States Enviromental Protection Agency (EPA), jika kadar polutan dalam ruangan memiliki tingkat 2 hingga 5 kali, bahkan hingga sampai 100 kali lebih tinggi daripada kadar polutan di luar ruangan. 

Banyak penyebab polusi udara dalam ruang terjadi, salah satunya ialah ventilasi udara buruk yang menyebabkan debu, proses pembakaran dalam rumah tangga seperti rokok, memasak, bahan kimia pembersih, bulu binatang, tungau, jamur, dan serbuk terjebak dalam ruangan. Kualitas udara yang buruk dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti pneumonia, sakit kepala, sakit tenggorokan, sesak nafas, bersin, iritasi pada mata, stroke, hingga jantung. 

Pneumonia merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang menyerang organ paru-paru yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur yang ada di udara. Selama beberapa dekade terakhir terjadi peningkatan kasus ISPA baik secara global dan menjadi penyebab utama kematian pada bayi dan balita.  Polusi udara juga memiliki dampak serius kepada anak-anak yang dapat menyebabkan gangguan kognitif yang memengaruhi perkembangan otak anak dan sejumlah efek negatif lain.

Baca juga : Kamis (4/7), Kualitas Udara Jakarta Peringkat Tiga Terburuk di Dunia 

"Dampak polusi udara dalam ruang ini menjadi salah satu penyebab masalah kesehatan yang utama di Indonesia. Sesuai dengan program kesehatan pemerintah, kami berharap melalui kampanye ini kami dapat meningkatkan kesadaran masyarakat hingga dapat menyukseskan program pemerintah dalam mengurangi kasus angka kematian akibat pneumonia yang terjadi di Indonesia," jelas . Dr. Ulul Albab, Sp.OG, Sekretaris Jenderal Ikatan Dokter Indonesia (IDI). 

Kampanye itu akan dilakukan IDI dan Sharp untuk bersama-sama menyosialisasikan pentingnya menciptakan udara sehat dalam ruangan. Pasalnya, Presiden Direktur Sharp Electronics Indonesia Shinji Teraoka mengatakan sudah lebih dari 20 tahun pihaknya meneliti dan mengembangkan teknologi Plasmacluster guna meningkatkan fungsi dari produk penjernih udaranya agar dapat memberikan ekstra perlindungan.

Teknologi itu dipatenkan Sharp dan sudah lebih dari 40 lembaga riset di dunia melakukan uji coba kemampuan Plasmacluster dalam melumpuhkan 99,9% beragam virus penyakit pernapasan dan mampu meningkatkan konsentrasi pada pengemudi kendaraan. Dari suatu penelitian, sembilan dari 10 dokter di lima kota besar Indonesia pengguna produk air purifier Sharp merekomendasikan produk air purifier dengan teknologi Plasmacluster untuk meningkatkan kualitas udara dalam ruang.

Seluruh produk air purifier perusahaan Jepang itu dibenamkan ion generator yang menghasilkan ion Plasmacluster bermuatan positif dan ion bermuatan negatif dilepaskan ke udara secara bersamaan. Ion positif dan negatif secara instan mengikat pada permukaan bakteri di udara, jamur, virus, alergen, dan sejenisnya, kemudian mengubahnya menjadi radikal yang memiliki daya oksidasi sangat tinggi. 

Teknologi itu diklaim mampu menghilangkan bau, melumpuhkan virus, bakteri dan kuman serta mengurangi pertumbuhan jamur dan listrik statis. Bersamaan dengan kerja sama itu, Sharp merilis produk air purifier terbaru yaitu Purefit mini. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat