visitaaponce.com

Gondongan Bisa Menular Yuk Simak Penyebab, Gejala dan Penanganannya

Gondongan Bisa Menular? Yuk Simak Penyebab, Gejala dan Penanganannya
ilustrasi gondongan(illustAC)

MERASA pipi mengembung dan rahang bengkak? bisa saja itu gejala awal penyakit gondongan. Yuk simak lebih lanjut terkait penyakit gondongan.

Gondongan merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui air liur, sekret hidung, dan kontak dekat. Hal ini dapat menyebabkan pembengkakan pada kelenjar ludah parotis (parotitis).

Kelenjar ludah parotis bertugas memproduksi air liur. Terdapat dua kelenjar ludah di setiap sisi wajah, di depan dan di bawah telinga.

Baca juga : Dinkes Siantar: Waspadai Penyakit Gondongan dan Cacar Monyet

 

Penyebab dan Gejala Gondongan

Apa penyebab penyakit gondongan?

Virus gondongan, sejenis paramyxovirus yang dapat menyebabkan penyakit gondongan. Virus ini menyebar dari orang ke orang melalui kontak langsung dengan air liur yang terinfeksi atau melalui tetesan pernapasan dari hidung, mulut, atau tenggorokan orang yang terinfeksi. Orang yang terinfeksi dapat menularkan virus gondongan melalui: 

1. Bersin, batuk atau berbicara.

2. Berpartisipasi dalam aktivitas yang melibatkan kontak dekat dengan orang lain, seperti berolahraga, menari, berciuman. 

3. Menggunakan mainan, cangkir, atau peralatan makan yang sama dengan orang yang terinfeksi.

 

Apa saja gejala penyakit gondongan?

Gejala pertama penyakit gondongan  seringkali ringan. Banyak orang tidak menunjukkan gejala dan tidak tahu bahwa mereka terinfeksi.

Gejalanya tidak langsung muncul. Masa inkubasi (waktu dari infeksi hingga timbulnya gejala) adalah 7 hingga 25 hari. Gejala penyakit gondongan ringan, meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, dan kehilangan nafsu makan.

Selain itu, dalam kasus yang jarang terjadi, penyakit gondongan dapat mempengaruhi organ tubuh seperti otak, pankreas, testis, dan ovarium. Hal ini biasanya hanya terjadi pada remaja dan orang dewasa jika mengalami gejala parah seperti demam tinggi, bahu kaku, sakit kepala parah, kebingungan, sakit perut, muntah, dan kejang.

 

Penanganan Gondongan 

Gondongan biasanya hilang dengan sendirinya dalam waktu 1 hingga 2 minggu, namun pengobatan yang tepat dapat mengurangi gejala dan mencegah kemungkinan komplikasi. 

Tidak ada pengobatan khusus  untuk penyakit gondongan, namun berbagai tindakan dapat dilakukan untuk mengurangi gejalanya dengan tidur dan istirahat yang cukup, minum lebih banyak air putih, kompres bagian yang bengkak dengan air hangat atau dingin untuk menghilangkan rasa sakit, memakan makanan lunak agar tidak terlalu banyak mengunyah, dan mengonsumsi obat pereda nyeri seperti ibuprofen dan paracetamol untuk demam.

 

Pencegahan Gondongan

Memberikan vaksin MMR (measles, mumps, rubella) kepada anak dapat mencegah penyakit gondongan. Vaksin MMR melindungi tubuh dari  penyakit campak, gondongan, dan rubella.

Vaksin ini harus diberikan kepada anak dalam dua kali, yaitu pada usia 18 bulan dan pada usia 5 hingga 7 tahun. Namun apabila vaksinasi pertama belum diberikan pada usia 18 bulan, maka vaksinasi pertama dapat diberikan hingga usia 3 tahun.

Di samping itu, jika tidak mendapatkan vaksin MMR saat masih anak-anak, vaksin juga bisa diberikan saat dewasa. Pemberian vaksin MMR orang dewasa dianjurkan bagi orang yang berisiko tinggi tertular virus penyebab penyakit gondongan.

Selain itu, penyakit gondongan dapat dicegah dengan: 

1. Cuci tangan secara rutin dengan sabun dan air.

2. Jangan berbagi perlengkapan mandi atau perkakas dengan orang yang terkena dampak gondongan.

3. Harap ikuti etika batuk yang benar, seperti menutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin.
 

Sumber: 
Kemenkes
Clevelandclinic

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat