visitaaponce.com

Jangan Terkecoh Mitos Serangan Jantung saat Olahraga, Ini 6 Tanda yang Harus Diketahui

Jangan Terkecoh Mitos Serangan Jantung saat Olahraga, Ini 6 Tanda yang Harus Diketahui
Ilustrasi: warga beraktivitas olahraga dan jalan santai di arena CFD di Jalan Thamrin(MI/Usman Iskandar)

DOKTER spesialis jantung dan pembuluh darah, Dr. Teuku Istia Muda Perdan, Sp. J.P FIHA, membantah beberapa mitos umum seputar serangan jantung yang terjadi saat olahraga. Dalam sebuah diskusi di Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro, dr. Teuku menegaskan bahwa beberapa keyakinan yang sering dipercayai berkaitan dengan serangan jantung tidak memiliki dasar ilmiah.

Menurut dr. Teuku, mitos yang menyatakan bahwa tangan dan kaki yang sering berkeringat merupakan tanda penyakit jantung adalah salah. "Produksi keringat pada tangan dan kaki tidak memiliki korelasi langsung dengan penyakit jantung," ujarnya. 

Dokter yang akrab disapa Dani ini menegaskan bahwa hal tersebut merupakan salah kaprah yang perlu dikoreksi.

Baca juga : Pusing Bisa Menjadi Salah Satu Indikasi Aritmia

Selain itu, dr. Teuku juga membantah mitos tentang tindakan menepuk punggung atau menusuk jari menggunakan jarum untuk membantu orang yang mengalami serangan jantung. "Tindakan tersebut tidak tepat dan bahkan dapat memperlambat penanganan medis yang seharusnya segera dilakukan," jelasnya.

Lebih lanjut, dr. Teuku menyinggung mitos bahwa mandi air dingin setelah berolahraga dapat menyebabkan serangan jantung. Meskipun hal ini tidak sepenuhnya benar, dr. Teuku menyarankan agar orang yang memiliki riwayat penyakit jantung untuk tidak melakukan perubahan suhu secara mendadak setelah beraktivitas fisik yang intens.

"Perubahan suhu yang drastis dapat memicu risiko pada pembuluh darah, terutama pada mereka yang memiliki penyakit jantung," tambahnya.

Baca juga : Jangan Lupa Perhatikan Denyut Nadi Saat Berolahraga untuk Cegah Serangan Jantung

Dokter Dani juga menekankan pentingnya pemanasan dan pendinginan sebelum dan setelah berolahraga, serta memperhatikan intensitas aktivitas fisik. "Berolahraga tanpa pemanasan dan pendinginan yang cukup, serta intensitas yang terlalu tinggi, dapat meningkatkan risiko serangan jantung," katanya.

Tanda-Tanda Serangan Jantung yang Harus Diketahui

Selain menegaskan mitos seputar serangan jantung, dr. Teuku juga memberikan pengetahuan tentang tanda-tanda serangan jantung yang harus diwaspadai orang sekitar:

  1. Nyeri di Dada: Nyeri, tekanan, atau ketidaknyamanan di dada yang dapat menjalar ke lengan, punggung, leher, atau rahang.
  2. Sesak Napas: Kesulitan bernapas atau sesak napas yang tidak dapat dijelaskan oleh aktivitas fisik.
  3. Mual dan Muntah: Mual yang parah atau muntah yang tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas.
  4. Keringat Dingin: Keringat dingin yang berlebihan, terutama jika tidak disertai dengan aktivitas fisik yang berat.
  5. Pusing atau Pingsan: Pusing yang hebat atau pingsan, terutama jika terjadi secara mendadak.
  6. Detak Jantung tidak Teratur: Detak jantung yang tidak teratur atau berdebar-debar secara tidak wajar.

Dr. Teuku menegaskan pentingnya untuk segera mencari bantuan medis jika seseorang mengalami tanda-tanda tersebut, karena penanganan yang cepat dapat menyelamatkan nyawa.

Dengan pembantahan terhadap mitos dan penjelasan mengenai tanda-tanda serangan jantung, diharapkan masyarakat dapat lebih bijak dalam mengenali dan menghadapi kondisi kesehatan yang berkaitan dengan jantung. (Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat