Masyarakat Diminta Berhati-Hati Sikapi Hoaks Bromat di Air Minum dalam Kemanasan
![Masyarakat Diminta Berhati-Hati Sikapi Hoaks Bromat di Air Minum dalam Kemanasan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/05/e3b98627b8157c98c6bb9b379f777d4d.jpg)
MASYARAKAT diminta berhati-hati menyikapi video hoaks tentang kandungan bromat dalam produk air minum dalam kemasan (AMDK) produksi dalam negeri.
“Kalau di video itu tidak jelas sumbernya dari mana, kita juga meragukan itu hasil beneran atau nggak,” kata Ketua Program Studi Doktor Ilmu Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada (UGM). Prof Zullies Ikawati, menanggapi ramainya unggahan video hoaks itu.
“Pastikan datanya valid, dari sumber yang terpercaya. Misal ada data lab yang tersebar di media sosial, cek sumber penyebarnya, ada info rujukannya atau tidak. Bahasanya tendensius apa tidak."
Baca juga : Peneliti: Dorong Pencegahan Kontaminasi Bromat
“Jadi, jika sang Influencer bilang bahwa bromat itu membuat rasa agak manis, maka itu sebenarnya adalah tidak benar. Karena sesungguhmya bromat tidak berasa apapun,” paparnya.
Sebelumnya, video yang menampilkan influencer media sosial menyatakan salah satu produk AMDK produksi dalam negeri mengandung senyawa bromat melewati ambang batas. Namun, Kemenkominfo menegaskan bideo tersebut hoaks.
Terpisah, Guru besar FMIPA UI Profesor Budiawan meminta seluruh produsen AMDK agar menaati aturan yang telah ditetapkan pemerintah dan BPOM.
Baca juga : MUI dan YKMI Tanggapi Isu Bromat Sejumlah AMDK
Menurut Prof Budiawan, apabila benar-benar ditemukan pelanggaran, pemerintah wajib memanggil atau mengevaluasi produsen AMDK tersebut.
"Kalau ada unsur kesengajaan, tentu sanksinya bisa lebih dari teguran, semisal ditutup dan sebagainya, karena artinya produsen itu tidak siap dan tidak tanggap untuk mengantisipasi perlindungan konsumen sesuai peraturan yang berlaku," katanya.
Sejauh ini, BPOM secara tegas menyatakan semua produk AMDK di Indonesia selalu dipantau dan BPOM menegaskan tidak ada merek yang melampaui ambang batas berbahaya.
Baca juga : Hentikan Hoaks soal Perusahaan Terafiliasi Israel
"BPOM RI secara rutin melakukan pengawasan terhadap AMDK yang beredar di Indonesia. Hasil pengawasan menunjukkan bahwa AMDK yang beredar saat ini masih memenuhi persyaratan keamanan dan mutu," tegas Kepala Biro Kerja Sama dan Humas BPOM RI, Noorman Effendi.
Noorman menegaskan, apabila ada produk tertentu ditemukan tidak sesuai dan berisiko mengganggu kesehatan konsumen, maka pihaknya akan menjatuhkan sanksi.
"Sanksi tersebut dapat berupa penarikan produk dariperedaran, hingga pencabutan izin edar," pungkas Noorman Effendi. (Z-1)
Terkini Lainnya
Waspadai Bromat, Senyawa Kimia di Air Minum Kemasan yang Lebih Bahaya dari BPA
Peneliti: Dorong Pencegahan Kontaminasi Bromat
Asosiasi P2MI Imbau Masyarakat Tidak Mudah Termakan Hoaks Soal MSG
Literasi Digital Dorong TNI Capai Visi Misi “PRIMA”
Hasto Dicecar 4 Pertanyaan Terkait Kasus Dugaan Penyebaran Berita Bohong
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Penuhi Panggilan Polda Metro Jaya Hari Ini
Perlu Keterampilan Digital, Remaja Diimbau Berhati-hati Gunakan Media Sosial
Kemitraan dan Kualitas Pendidikan
Ketahanan Kesehatan Global
Membumikan Diskursus Islam Indonesia di Inggris Raya
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap