Ledakan di Pusat Vaksin,15 Tewas
![Ledakan di Pusat Vaksin,15 Tewas](https://mediaindonesia.com/images/pic-0.webp)
SEDIKITNYA 15 orang tewas dalam sebuah serangan aksi bom bunuh diri di luar gedung pusat vaksinasi polio di Kota Quetta, Provinsi Balochistan, Pakistan, kemarin. Insiden tersebut terjadi pukul 10.00 waktu setempat. "Sebanyak 15 orang dilaporkan terluka, tujuh di antaranya mengalami luka serius," kata pejabat urusan dalam negeri Provinsi Balochistan Sarfaraz Bugti. "Sebanyak 15 orang tewas, termasuk 12 polisi, 1 paramiliter, dan 2 warga sipil," kata pihak kepolisian setempat kepada AFP.
Serangan bom bunuh diri itu tak terelakkan meski polisi telah melakukan penjagaan selama tiga hari di luar gedung pusat vaksinasi polio. Penjagaan ketat dilakukan mengingat pusat vaksinasi polio itu kerap menjadi target ancaman serangan kelompok militan. Pascainsiden berlangsung, AFP melaporkan tiga kendaraan terbakar di lokasi kejadian. Beberapa bagian tubuh manusia, pakaian, topi, dan sepatu polisi berserakan di lantai dan tiang listrik.
Noda darah menempel di beberapa dinding gedung. Petugas mengumpulkan bukti dari lokasi kejadian dan memasukkan serpihan tubuh korban ke tas khusus. Seorang petugas kepolisian, Shabir Ahmed, 32, mengatakan timnya tengah menjaga anggota tim vaksinasi polio yang bekerja dari rumah ke rumah di penjuru Kota Quetta pukul 10.00 waktu setempat. "Tiba-tiba terdengar ledakan kencang dan saya terjatuh ke tanah. Saya tidak bisa melihat apa pun, ada banyak serpihan di mana-mana," pungkas Ahmed.
Luka akibat serpihan benda tajam menancap di perut, tangan, dan kaki para korban ledakan. Pakistan ialah satu dari dua negara yang memiliki prevalensi anak-anak penderita polio yang besar. Pada 2014, tercatat 306 kasus polio di Pakistan. Angka itu merupakan angka tertinggi dalam 14 tahun terakhir. Beragam upaya dilakukan pemerintah setempat dalam mengurangi kasus polio.
Namun, upaya penanganan polio kerap mendapat serangan kelompok militan. Sejak Desember 2012, anggota tim imunisasi diklaim tersisa hanya 80 orang. Meski belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas insiden tersebut, kelompok Taliban menyatakan vaksinasi polio bagian dari spionase atau konspirasi untuk pembersihan kaum muslim.
Serangan kelompok militan dimulai ketika CIA (Badan Intelijen AS) diketahui mengirim tim vaksinasi palsu dan pengiriman tim kesehatan itu hanya untuk mencari keberadaan pemimpin Al-Qaeda, Osama bin Laden, di Kota Abbottabad, Pakistan.
Pada November tahun lalu, pria bersenjata menembak dan menewaskan kepala program imunisasi polio di Distrik Khyber Pakhtunkhwa, Swabi. Namun, pemimpin penyerangan itu tewas dalam penyerbuan pasukan khusus AS pada 2011.
Serangan bom bunuh diri itu tak terelakkan meski polisi telah melakukan penjagaan selama tiga hari di luar gedung pusat vaksinasi polio. Penjagaan ketat dilakukan mengingat pusat vaksinasi polio itu kerap menjadi target ancaman serangan kelompok militan. Pascainsiden berlangsung, AFP melaporkan tiga kendaraan terbakar di lokasi kejadian. Beberapa bagian tubuh manusia, pakaian, topi, dan sepatu polisi berserakan di lantai dan tiang listrik.
Noda darah menempel di beberapa dinding gedung. Petugas mengumpulkan bukti dari lokasi kejadian dan memasukkan serpihan tubuh korban ke tas khusus. Seorang petugas kepolisian, Shabir Ahmed, 32, mengatakan timnya tengah menjaga anggota tim vaksinasi polio yang bekerja dari rumah ke rumah di penjuru Kota Quetta pukul 10.00 waktu setempat. "Tiba-tiba terdengar ledakan kencang dan saya terjatuh ke tanah. Saya tidak bisa melihat apa pun, ada banyak serpihan di mana-mana," pungkas Ahmed.
Luka akibat serpihan benda tajam menancap di perut, tangan, dan kaki para korban ledakan. Pakistan ialah satu dari dua negara yang memiliki prevalensi anak-anak penderita polio yang besar. Pada 2014, tercatat 306 kasus polio di Pakistan. Angka itu merupakan angka tertinggi dalam 14 tahun terakhir. Beragam upaya dilakukan pemerintah setempat dalam mengurangi kasus polio.
Namun, upaya penanganan polio kerap mendapat serangan kelompok militan. Sejak Desember 2012, anggota tim imunisasi diklaim tersisa hanya 80 orang. Meski belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas insiden tersebut, kelompok Taliban menyatakan vaksinasi polio bagian dari spionase atau konspirasi untuk pembersihan kaum muslim.
Serangan kelompok militan dimulai ketika CIA (Badan Intelijen AS) diketahui mengirim tim vaksinasi palsu dan pengiriman tim kesehatan itu hanya untuk mencari keberadaan pemimpin Al-Qaeda, Osama bin Laden, di Kota Abbottabad, Pakistan.
Pada November tahun lalu, pria bersenjata menembak dan menewaskan kepala program imunisasi polio di Distrik Khyber Pakhtunkhwa, Swabi. Namun, pemimpin penyerangan itu tewas dalam penyerbuan pasukan khusus AS pada 2011.
Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan
dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Terkini Lainnya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap