visitaaponce.com

Presiden Iran Minta Jepang untuk Lepaskan Dana yang Dibekukan

Presiden Iran Minta Jepang untuk Lepaskan Dana yang Dibekukan
Presiden Iran Ebrahim Raisi (kanan) bertemu Menlu Jepang Toshimitsu Motegi di Tehran, Iran, Minggu (23/8).(Iranian Presidency / AFP)

PRESIDEN Iran Ebrahim Raisi meminta Jepang untuk mencairkan dana mereka yang dibekukan akibat sanksi Amerika Serikat (AS) atas program nuklirnya.

"Menunda pelepasan aset Iran di bank-bank Jepang itu tidak dapat dibenarkan," kata Raisi, kepada Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi yang tengah melakukan lawatan, menurut situs web pemerintah, pada Minggu (22/8).

Jepang dan Korea Selatan diketahui merupakan pengekspor utama bidang teknologi ke Iran dan memegang miliaran dolar AS aset Republik Islam tersebut.

Dana Iran sendiri dibekukan sejak mantan Presiden AS Donald Trump secara sepihak menarik Washington dari kesepakatan nuklir dan menerapkan kembali sanksi terhadap Teheran pada 2018.

Pada Juli 2021, Washington mengizinkan Iran untuk menggunakan dana yang dibekukan untuk melunasi utang di Korea Selatan dan Jepang, namun berkukuh tidak mengizinkan transfer apa pun ke Teheran.

Pembicaraan antara Iran dan sejumlah kekuatan dunia yang bertujuan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 terhenti sejak akhir Juni. Amerika Serikat sendiri terlibat secara tidak langsung dalam pembicaraan tersebut.

Motegi tiba di Teheran pada Minggu (22/8) pagi setelah mengunjungi Turki dan Irak sebagai bagian lawatan regional. Dia juga dikabarkan akan mengunjungi Qatar.

Pada jumpa pers usai pertemuan dengan Raisi, Motegi mengatakan kedua pihak membahas situasi di Afghanistan paska Taliban berkuasa di Kabul.

Motegi pun mengaku setuju dengan Iran, Turki, dan Irak tentang perlunya bekerja sama untuk menghindari Afghanistan menjadi "faktor destabilisasi lebih lanjut". (AFP/Nur/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat