Pengadilan terhadap Tersangka Dalang 911 Dilanjutkan
TERDAKWA dalang 11 September Khalid Sheikh Mohammed dan empat lainnya muncul di pengadilan untuk pertama kali dalam lebih dari 18 bulan pada Selasa (7/9). Jaksa militer AS mencari keadilan setelah dua dekade serangan teror yang mengguncang dunia.
Mohammed--dengan janggut merah lebat dan abu-abu--berjalan dengan ringan ke ruang sidang di pangkalan angkatan laut AS di Teluk Guantanamo Kuba. Persidangan itu telah berjalan sembilan tahun. Sidang kembali dilanjutkan setelah lama terhenti karena pandemi covid-19.
Ruang sidang pengadilan militer penuh dengan jaksa, juru bahasa, dan lima tim pembela untuk Mohammed dan rekannya Ammar al-Baluchi, Walid bin Attash, Ramzi bin al-Shibh, dan Mustafa al-Hawsawi. Di antara hadirin, di balik kaca tebal, ialah anggota keluarga dari 2.976 orang yang tewas dalam peristiwa yang hampir 20 tahun lalu.
Terdakwa menghadapi kemungkinan dieksekusi jika terbukti bersalah. Namun, kini muncul isu sentral bahwa kelimanya berulang kali disiksa oleh CIA setelah penangkapan mereka.
Persidangan dilanjutkan Selasa di ruang sidang Camp Justice yang sangat aman di puncak bukit di pangkalan angkatan laut AS di Teluk Guantanamo. Terakhir kali pengadilan berlangsung pada Februari 2019, tepat ketika virus korona mulai menyebar ke seluruh Amerika Serikat.
Sidang dibuka di bawah hakim baru, Kolonel Angkatan Udara Matthew McCall, yang merupakan orang kedelapan yang ditunjuk untuk memimpin. McCall membuka dengan menanyakan kepada masing-masing terdakwa apakah mereka memahami pedoman persidangan.
Masing-masing menjawab ya, beberapa dalam bahasa Inggris dan beberapa dalam bahasa mereka sendiri. Ada sedikit keraguan bahwa Mohammed, atau KSM begitu ia dikenal, sangat terlibat dalam persiapan serangan 11 September.
Dia mengatakan kepada para interogator bahwa dia mengusulkannya kepada Osama bin Laden pada 1996 dan mengawasi pelaksanaan serangan itu. Sebanyak 19 anggota Al-Qaeda membajak empat jet penumpang Amerika dan menabrakkan dua ke World Trade Center New York dan satu ke Pentagon serta serangan balik oleh penumpang menyebabkan pesawat keempat menabrak lapangan di Pennsylvania.
Empat terdakwa lain diduga membantu mempersiapkan serangan, melatih para pembajak, mentransfer uang kepada mereka, dan mengoordinasikan gerakan. Kelimanya ditangkap antara 2002 dan 2003.
Baca juga: Saudi Digugat terkait Serangan 9/11, Biden Minta FBI Buka Investigasi
Mereka semua dibawa ke Guantanamo hampir tepat 15 tahun yang lalu. Pengacara pembela menyatakan bahwa penyiksaan itu mencemari seluruh persidangan, menghilangkan standar proses hukum apa pun, dan bahwa jika prosesnya diadakan di pengadilan federal di Amerika Serikat, seluruh kasus bisa saja dibatalkan. (AFP/OL-14)
Terkini Lainnya
Gedung Putih Tanggapi Pertanyaan Tentang Kesehatan Mental Joe Biden
Masih Ada Perbedaan Antara Israel - Hamas Dalam Upaya Gencatan Senjata
IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Kawasan Asia
Rupiah Menguat Didukung Peluang Suku Bunga AS Dipangkas
Mengaku Investor, Pria AS Bawa Senjata Tajam dan Merusak Rumah Warga di Bali
Dibuka Melemah, Rupiah Berpotensi Menguat saat Pengangguran AS Naik
Arab Saudi Berusaha Akhiri Agresi di Gaza
Fase Pemulangan, 66 Ribu Lebih Jemaah Haji Kembali ke Tanah Air
Pemerintah Arab Saudi Ingin Gudeg Jadi Hidangan bagi Jemaah Haji
Ini Klarifikasi Garuda Indonesia Soal Penyesuaian Jadwal Pemulangan Jemaah Haji
Puncak Haji Berbasis Fikih
Tiba Di Tanah Air, Jemaah Haji Embarkasi Makassar Tampil Dengan Pakaian Nyentrik
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap