Hamas Sambut Amnesty International Stempel Israel Rezim Apartheid
HAMAS sangat menghargai dan menghormati upaya Amnesty International mengeluarkan laporannya secara profesional yang menempatkan fakta dalam perspektif dan menggambarkan realitas tragis rakyat Palestina di bawah pendudukan Israel. Amnesty International mempertimbangkan entitas pendudukan Israel sebagai rezim apartheid dan menerapkan rezim apartheid di semua wilayah Palestina yang diduduki.
Kepatuhan laporan Amnesty terhadap prinsip-prinsip profesionalisme objektif dengan menghadirkan fakta nyata di lapangan mengungkapkan keburukan praktik pendudukan terhadap rakyat Palestina di semua tingkatan. "Di Tepi Barat, pendudukan mengintensifkan perluasan pemukiman kolonial dan sepenuhnya melindungi pemukim kolonial sambil melakukan serangan brutal dan agresi terhadap rakyat Palestina, petani, dan pemilik tanah kami," ujar Hamas dalam pernyataan resmi di situs web Hamas.ps, Selasa (1/2).
Selain kebijakan besar-besaran Yudaisasi Jerusalem yang dianggap sebagai pelanggaran mencolok terhadap hak-hak beragama Muslim dan Kristen dengan menodai kesucian mereka, pengepungan tidak adil yang dilakukan di Gaza oleh pendudukan yang berlanjut selama 17 tahun merupakan kejahatan perang yang melawan kemanusiaan.
Baca juga: Uni Afrika bakal Debat Panas terkait Status Israel
"Selain itu, kebijakan Israelisasi, rasisme, dan diskriminasi yang terus berlanjut yang dipraktikkan oleh pemerintah pendudukan terhadap rakyat Palestina kami di tanah pendudukan tahun 1948 terus berlanjut," imbuhnya. Hamas menganggap laporan Amnesty International saat ini sebagai bagian penting dan terperinci dari upaya internasional dan hukum yang mencari keadilan bagi rakyat Palestina yang menghadapi pendudukan rasis barbar terakhir di bumi dalam upaya hukum untuk mengakhiri ketidakadilan pendudukan Israel.
Hamas mendesak organisasi Amnesti dan organisasi hak asasi manusia internasional lain untuk terus mengungkapkan ketidakadilan dan prasangka yang dilakukan oleh pendudukan terhadap rakyat Palestina. Hamas menganggap laporan Amnesty sebagai kontribusi baru untuk mengungkap kedok oleh kekuatan kolonial utama yang selalu dinikmati Israel selama beberapa dekade.
Disertai dengan kesaksian lapangan dari wilayah pendudukan, laporan Amnesty merupakan langkah baru dalam membangun kebenaran, yang harus didengar dan dilihat dunia secara dekat, tidak hanya melalui narasi Palestina tetapi juga melalui laporan hukum dan hak asasi manusia tanpa bias terhadap pihak mana pun. (OL-14)
Terkini Lainnya
Jumlah Korban Tewas di Gaza Diperkirakan Mencapai 186 Ribu Jiwa
Serangan Israel Tewaskan Perempuan dan Anak-Anak di Jabalia Gaza
Hamas Setujui Usulan Pembebasan Sandera Israel
Hamas Bahas Gencatan Senjata Gaza dengan Qatar, Mesir, Turki
12 Mantan Pejabat AS Sebut Kebijakan Biden di Gaza sebagai Kegagalan
Tim Medis Mulai Evakuasi Pasien Rumah Sakit Eropa Gaza
Masih Ada Perbedaan Antara Israel - Hamas Dalam Upaya Gencatan Senjata
UNRWA Buka Kembali Pusat Kesehatan di Khan Younis
PM Baru Inggris Keir Starmer Serukan Gencatan Senjata di Gaza
Warga Palestina Terperangkap seperti di Neraka
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap