12 Mantan Pejabat AS Sebut Kebijakan Biden di Gaza sebagai Kegagalan
DUA belas mantan pejabat pemerintah Amerika Serikat yang mengundurkan diri karena kebijakan pemerintahan Joe Biden mengenai Jalur Gaza Palestina mengeluarkan pernyataan bersama. Mereka menyebut kebijakan Biden sebagai kegagalan dan ancaman terhadap keamanan nasional AS.
"Kedok diplomatik Amerika dan aliran senjata yang terus menerus ke Israel telah memastikan keterlibatan kami yang tak terbantahkan dalam pembunuhan dan kelaparan terhadap penduduk Palestina yang terkepung di Gaza," kata mereka dalam pernyataan bersama, dilansir dari Anadolu, Rabu (3/7).
Kebijakan Biden tersebut disebut sebagai perbuatan yang tidak hanya tercela secara moral dan jelas-jelas melanggar hukum kemanusiaan internasional dan hukum AS, tetapi juga menjadi sasaran Amerika.
Baca juga : AS Ingatkan Konsekuensi Israel jika Serang Hizbullah
Pernyataan tersebut ditandatangani oleh empat mantan pejabat Departemen Luar Negeri, 1 dari Badan Pembangunan Internasional AS (USAID), 3 dari militer AS, dan 4 staf politik, ditujukan kepada pemerintahan Biden dengan proposal kebijakan terkait perang Israel di Gaza. "Kebijakan keras ini membahayakan keamanan nasional AS dan nyawa para anggota militer dan diplomat kami seperti yang telah terlihat dengan terbunuhnya tiga anggota militer AS di Yordania pada Januari dan evakuasi fasilitas diplomatik di Timur Tengah," ucap mereka.
Para mantan pejabat tersebut juga menuturkan bahwa kebijakan Presiden Biden tersebut juga menimbulkan risiko keamanan bagi warga Amerika di dalam dan luar negeri. Mereka turut menuduh kebijakan pemerintah AS mengancam kepentingan AS di seluruh kawasan dan mengatakan bahwa kredibilitas AS telah sangat dirusak
di seluruh dunia pada saat negara tersebut sangat membutuhkannya dan Ketika dunia sedang memasuki era baru persaingan strategis.
Menurut mantan pejabat AS yang menggambarkan kebijakan Gaza saat ini sebagai kebijakan yang gagal, kebijakan tersebut tidak membuat warga Israel lebih aman dan telah memberikan keberanian kepada ekstremis sekaligus berdampak buruk bagi rakyat Palestina. "Sebagai sekelompok orang Amerika yang berdedikasi dalam melayani negara kami, kami bersikeras bahwa ada cara lain," sebut pernyataan itu.
Pernyataan tersebut juga menyeru pemerintah AS untuk memastikan perluasan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat Gaza dan rekonstruksi wilayah tersebut serta mendukung penentuan nasib sendiri bagi rakyat Palestina. (Ant/Z-2)
Terkini Lainnya
Arab Saudi Berusaha Akhiri Agresi di Gaza
1,8 Juta Warga Palestina Mengungsi ke Gaza Tengah
Israel Akan Bangun 6.000 Rumah Baru di Tepi Barat
Warga Palestina yang Meninggal di Penjara Israel Karena Disiksa
Survei: Boikot Sukses Gerus Penjualan Produk Terafiliasi Israel di Indonesia
Arab Saudi Berusaha Akhiri Agresi di Gaza
Tim Medis Mulai Evakuasi Pasien Rumah Sakit Eropa Gaza
Israel Diminta Hormati Resolusi Soal Libanon
Puluhan Pasien Tinggalkan Gaza untuk Mendapat Perawatan Medis
60 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Israel di Jalur Gaza
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap