Israel Lanjutkan Rencana Pembangunan Hampir 4.500 Rumah Pemukim Tepi Barat
![Israel Lanjutkan Rencana Pembangunan Hampir 4.500 Rumah Pemukim Tepi Barat](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/05/93ec39869fea690d93066b4b67b20cae.jpg)
ISRAEL melanjutkan rencana pembangunan 4.427 rumah bagi pemukim Yahudi di Tepi Barat yang dijajah. Ini dikatakan suatu organisasi nonpemerintah Israel.
Komite perencanaan tinggi Administrasi Sipil memberikan persetujuan akhir untuk 2.791 unit dan pengesahan awal untuk 1.636 unit lain, kata Peace Now, organisasi yang memantau dengan cermat pembangunan permukiman Israel.
"Ini berita buruk bagi Israel dan memperdalam pendudukan. Ini membuatnya lebih sulit untuk mencapai perdamaian di masa depan," kata Hagit Ofran dari Peace Now.
Laporan ekspansi lebih lanjut datang di tengah ketegangan yang meningkat di Tepi Barat, satu hari setelah jurnalis veteran Al Jazeera Shireen Abu Aklehshe ditembak mati dalam serangan tentara Israel saat bentrokan di kamp pengungsi Jenin.
Amerika Serikat mengatakan sangat menentang pembangunan baru semacam itu di Tepi Barat. Israel merebut Tepi Barat dan Jerusalem timur dari Yordania pada 1967.
Baca juga: Penguasa Qatar Kunjungi Iran Bahas Nuklir sampai Piala Dunia
Sejak itu, hampir 700.000 orang Israel telah pindah ke permukiman yang dianggap ilegal oleh sebagian besar masyarakat internasional. Pekan lalu, wakil juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jalina Porter mengacu pada pertemuan perencanaan, Kamis, menekankan bahwa program Israel untuk memperluas permukiman sangat merusak prospek solusi dua negara.
Rencana perumahan tersebar di sebagian besar Tepi Barat yang dikenal sebagai Area C. Di area ini, Israel menjalankan kontrol militer dan perencanaan.
Ekspansi pemukiman Israel di Tepi Barat dan Jerusalem timur yang dianeksasi terus berlanjut di bawah setiap pemerintahan Israel sejak 1967. Namun, konstruksi dipercepat dalam beberapa tahun terakhir di bawah mantan perdana menteri Benjamin Netanyahu, dengan ledakan signifikan selama pemerintahan AS mantan presiden Donald Trump, yang dituduh oleh warga Palestina sebagai bias pro-Israel yang mengerikan.
Baca juga: Tolak Penyelidikan Israel, Ribuan Warga Palestina Hormati Jurnalis yang Terbunuh
Perdana Menteri Naftali Bennett ialah mantan kepala kelompok lobi pemukim dan menentang kenegaraan Palestina. "Sangat mengecewakan bahwa pemerintah yang menjanjikan perubahan ini mengikuti kebijakan serupa dengan pemerintah Netanyahu," kata Ofran.
Menteri Dalam Negeri Ayelet Shaked, anggota partai Yamina sayap kanan Bennett, mengatakan berita Kamis itu merupakan, "Hari perayaan bagi gerakan pemukim." (AFP/OL-14)
Terkini Lainnya
Serangan Israel Tewaskan Perempuan dan Anak-Anak di Jabalia Gaza
Hamas Setujui Usulan Pembebasan Sandera Israel
Hamas Bahas Gencatan Senjata Gaza dengan Qatar, Mesir, Turki
12 Mantan Pejabat AS Sebut Kebijakan Biden di Gaza sebagai Kegagalan
Tim Medis Mulai Evakuasi Pasien Rumah Sakit Eropa Gaza
Terungkap, India Ekspor Roket dan Bahan Peledak ke Israel
Masih Ada Perbedaan Antara Israel - Hamas Dalam Upaya Gencatan Senjata
UNRWA Buka Kembali Pusat Kesehatan di Khan Younis
PM Baru Inggris Keir Starmer Serukan Gencatan Senjata di Gaza
Serangan Israel Tewaskan Perempuan dan Anak-Anak di Jabalia Gaza
Warga Palestina Terperangkap seperti di Neraka
Tim Negosiator Israel Diperkirakan Berangkat ke Kairo Melanjutkan Pembicaraan Gencatan Senjata
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap