Polisi Israel Tuntaskan Penyelidikan Insiden Pemakaman Jurnalis, ini Hasilnya
![Polisi Israel Tuntaskan Penyelidikan Insiden Pemakaman Jurnalis, ini Hasilnya](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/06/bcfa404d7e5299e4a6fe774ee62b3fd2.jpg)
POLISI Israel mengatakan pada Kamis (16/6) bahwa mereka telah menuntaskan penyelidikan internal terhadap kekerasan di pemakaman jurnalis TV Al Jazeera Shireen Abu Akleh yang terbunuh. Penyelidikan mereka menghasilkan tanpa merilis temuan apa pun.
Polisi meluncurkan penyelidikan menyusul kecaman internasional setelah peti mati reporter veteran itu hampir dijatuhkan ketika polisi menyerang pengusung jenazah selama pemakamannya bulan lalu.
Ribuan orang menghadiri pemakaman itu di Jerusalem timur yang dicaplok Israel dan gambar-gambar kerusuhan disiarkan langsung di TV. Pihak berwenang Israel menyalahkan pengunjuk rasa Palestina atas adegan buruk itu.
Komandan polisi Kobi Shabtai mengatakan pada Kamis bahwa, "Kami tidak dapat tetap acuh tak acuh terhadap gambar-gambar kasar ini dan kami harus menyelidiki sehingga peristiwa sensitif dari perintah ini tidak diganggu dengan kekerasan oleh para perusuh. Polisi di bawah instruksi saya menyelidiki untuk menilai tindakan pasukannya di lapangan untuk menarik kesimpulan dan meningkatkan kemajuan operasional dalam acara semacam ini," katanya dalam suatu pernyataan.
Hasil penyelidikan disampaikan kepada menteri pekerjaan umum, kata seorang juru bicara polisi. Abu Akleh, seorang jurnalis Palestina-Amerika yang bekerja untuk lembaga penyiaran yang berbasis di Qatar, ditembak dan dibunuh bulan lalu saat meliput operasi tentara Israel di kamp Jenin di Tepi Barat yang diduduki.
Baca juga: Didakwa Bantu Hamas, Eks Kepala World Vision Dapat Hukuman
Penyelidikan Palestina mengatakan bahwa seorang tentara Israel menembak mati dia. Karenanya, penembakan itu digambarkan sebagai kejahatan perang.
Israel telah membantah tuduhan itu. Alasannya, dia bisa saja dibunuh oleh seorang pria bersenjata Palestina.
Saudara laki-laki Abu Akleh, Anton, menolak mentah-mentah penyelidikan polisi atas kerusuhan di pemakamannya. "Kami tidak peduli apa dikatakan atau dilakukan Israel. Semua jelas dari foto-foto itu. Polisi ialah agresornya," katanya kepada AFP. "Mereka berusaha menutupi tindakan dan kesalahan mereka." (OL-14)
Terkini Lainnya
Tidak Ada Tempat Aman Bagi Hampir 2 Juta Pengungsian di Gaza
PM Baru Inggris Keir Starmer Serukan Gencatan Senjata di Gaza
Serangan Israel Tewaskan Perempuan dan Anak-Anak di Jabalia Gaza
Warga Palestina Terperangkap seperti di Neraka
Serangan Israel di Sekolah PBB Menewaskan 16 Orang
Serangan Udara Israel Hantam Sekolah di Jalur Gaza, 16 Orang Tewas
Hamas Setujui Usulan Pembebasan Sandera Israel
Hamas Bahas Gencatan Senjata Gaza dengan Qatar, Mesir, Turki
12 Mantan Pejabat AS Sebut Kebijakan Biden di Gaza sebagai Kegagalan
Tim Medis Mulai Evakuasi Pasien Rumah Sakit Eropa Gaza
Terungkap, India Ekspor Roket dan Bahan Peledak ke Israel
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap