visitaaponce.com

Ilmuwan Argentina Khawatir setelah Serentetan Kematian Paus

Ilmuwan Argentina Khawatir setelah Serentetan Kematian Paus
Seekor paus selatan mati (Eubalaena australis) terletak di pantai dekat Puerto Piramides, Provinsi Chubut, Argentina, Jumat (7/10).(AFP/Luis Robayo.)

SERANGKAIAN kematian paus dalam beberapa hari terakhir di Argentina selatan telah mengkhawatirkan para ilmuwan. Mereka berpikir bahwa alga mikro bisa menjadi penyebab kematian itu.

Dari 24 September hingga 2 Oktober, setidaknya 13 paus selatan mati di Teluk Nuevo dekat Semenanjung Valdes di Patagonia Argentina. Ini merupakan area yang merupakan suaka dan tempat berkembang biak bagi mamalia besar, kata Institut Konservasi Paus (ICB).

Pihak berwenang telah mulai melakukan autopsi pada paus yang telah ditemukan serta menguji air dan moluska. "Ini untuk menentukan keberadaan biotoksin yang mungkin terkait dengan proliferasi ganggang berbahaya yang dikenal sebagai pasang merah," kata koordinator program paus Agustina Donini dalam pernyataan ICB dirilis Senin.

Tak satu pun dari paus yang diamati sejauh ini menunjukkan tanda-tanda cedera atau trauma. "Semua cukup makan," kata ICB.

Kematian itu terjadi pada saat pihak berwenang merayakan 50 tahun jumlah cetacea tertinggi untuk musim ini di daerah yang menarik wisatawan mengamati paus. "Jumlah besar paus mati dalam waktu singkat menunjukkan bahwa variabel lingkungan lokal yang harus disalahkan," kata Marcella Uhart, direktur program paus lain.

Mekar ganggang menghasilkan racun alami yang dapat berbahaya bagi organisme lain yang hidup di air. Pigmen mereka dapat membuat permukaan air terlihat merah, sehingga fenomena tersebut dinamakan red tide (pasang merah).

Fabian Gandon, wali kota Puerto Piramides, mengatakan kepada wartawan bahwa ada peningkatan yang tidak biasa dalam  pasang merah di teluk Nuevo dan San Jose. Penduduk setempat telah disarankan untuk menghindari makan moluska yang dapat menyimpan racun dari ganggang.

Terlepas dari kematian baru-baru ini, pihak berwenang telah mencatat lebih dari 1.400 paus berada di Teluk Nuevo dan San Jose. Ini jumlah terbesar dalam lebih dari 50 tahun. (OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat