Ilmuwan Argentina Khawatir setelah Serentetan Kematian Paus
![Ilmuwan Argentina Khawatir setelah Serentetan Kematian Paus](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/10/5e4dad9a7f368a8c233f793834a05b16.jpg)
SERANGKAIAN kematian paus dalam beberapa hari terakhir di Argentina selatan telah mengkhawatirkan para ilmuwan. Mereka berpikir bahwa alga mikro bisa menjadi penyebab kematian itu.
Dari 24 September hingga 2 Oktober, setidaknya 13 paus selatan mati di Teluk Nuevo dekat Semenanjung Valdes di Patagonia Argentina. Ini merupakan area yang merupakan suaka dan tempat berkembang biak bagi mamalia besar, kata Institut Konservasi Paus (ICB).
Pihak berwenang telah mulai melakukan autopsi pada paus yang telah ditemukan serta menguji air dan moluska. "Ini untuk menentukan keberadaan biotoksin yang mungkin terkait dengan proliferasi ganggang berbahaya yang dikenal sebagai pasang merah," kata koordinator program paus Agustina Donini dalam pernyataan ICB dirilis Senin.
Tak satu pun dari paus yang diamati sejauh ini menunjukkan tanda-tanda cedera atau trauma. "Semua cukup makan," kata ICB.
Kematian itu terjadi pada saat pihak berwenang merayakan 50 tahun jumlah cetacea tertinggi untuk musim ini di daerah yang menarik wisatawan mengamati paus. "Jumlah besar paus mati dalam waktu singkat menunjukkan bahwa variabel lingkungan lokal yang harus disalahkan," kata Marcella Uhart, direktur program paus lain.
Mekar ganggang menghasilkan racun alami yang dapat berbahaya bagi organisme lain yang hidup di air. Pigmen mereka dapat membuat permukaan air terlihat merah, sehingga fenomena tersebut dinamakan red tide (pasang merah).
Fabian Gandon, wali kota Puerto Piramides, mengatakan kepada wartawan bahwa ada peningkatan yang tidak biasa dalam pasang merah di teluk Nuevo dan San Jose. Penduduk setempat telah disarankan untuk menghindari makan moluska yang dapat menyimpan racun dari ganggang.
Terlepas dari kematian baru-baru ini, pihak berwenang telah mencatat lebih dari 1.400 paus berada di Teluk Nuevo dan San Jose. Ini jumlah terbesar dalam lebih dari 50 tahun. (OL-14)
Terkini Lainnya
Ikan Paus Terdampar di Perairan Rokan Hilir
Umat Katolik Berkumpul Dengarkan Khotbah Misa Paskah Paus Fransiskus
Sejarah Hari Konvensi Paus 2 Desember
Sketsa 'Rahasia' Michelangelo akan Dipamerkan untuk Umum
Kapal Melaju Kencang Berisiko Bunuh Paus Sikat Atlantik Utara
Fosil Tengkorak Paus Berusia 12 Juta Tahun Ditemukan di Maryland
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap