visitaaponce.com

Tunisia Tangkap para Pengkritik Presiden Saied

Tunisia Tangkap para Pengkritik Presiden Saied
Pendukung Free Destourian Party melambai-lambaikan ploster selama protes di Carthage melawan Presiden Tunisia pada 14 Januari 2023.(AFP/Sofiene Hamdaoui.)

KEPOLISIAN Tunisia menangkap dua penentang utama Presiden Kais Saied dan seorang kepala stasiun radio yang menyiarkan kritik terhadap presiden. Penahanan pada Senin (13/2) terjadi di tengah gelombang penangkapan yang menargetkan para politisi dan pengkritik pemerintah.

Polisi menyerbu rumah Noureddine Bhiri, seorang pejabat senior di partai oposisi terbesar Ennahdha dan pengkritik utama Saied, serta membawanya pergi. Ini disampaikan pengacaranya, Samir Dilou, kepada kantor berita Reuters. 

"Polisi menyerbu rumah Noureddine Bhiri, menyerang istrinya, dan menangkapnya," kata Dilou. Bhiri ditahan selama dua bulan tahun lalu. Ia dituduh membantu para pejuang bersenjata melakukan perjalanan ke Suriah selama serangan ISIL (ISIS). Ini dibantah oleh Bhiri dan Ennahdha.

Ennahda mengutuk penculikan lawan-lawan Saied dan mengatakan dalam pernyataan bahwa perluasan otoritas kudeta dalam melecehkan tokoh-tokoh oposisi, wartawan, pengusaha, dan anggota serikat buruh merupakan bukti kebingungan dan ketidakmampuan untuk menghadapi krisis. "Pihak berwenang juga menggerebek rumah kepala Mosaique FM, Noureddine Boutar, dan menangkapnya setelah menggeledah rumahnya," kata pengacara, Dalila Ben Mbarek.

"Aktivis politik dan pengacara Lazhar Akremi juga ditangkap," ujar para pengacara dan aktivis oposisi. Sejak Sabtu, polisi telah menahan sejumlah tokoh yang telah menyuarakan penentangan terhadap Saied atau berusaha memobilisasi protes terhadapnya.

Mereka termasuk seorang pemimpin bisnis terkemuka yang memiliki hubungan dekat dengan berbagai spektrum politik, mantan menteri keuangan, mantan pejabat senior Ennahdha, dua hakim dan seorang mantan diplomat. Para pengacara mengatakan bahwa mereka ditangkap karena dicurigai menyerang keamanan negara. Baik polisi, kementerian dalam negeri, maupun kantor perdana menteri belum memberikan komentar secara terbuka mengenai penangkapan tersebut. (Aljazeera/OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat