visitaaponce.com

Dunia Kutuk Serangan Israel di Gaza

Ribuan pengunjuk rasa pro-Palestina berunjuk rasa di London, Paris, dan Berlin. Mereka menyerukan gencatan senjata di Gaza. Di Iran, masyarakat juga melakukan hal yang sama.

Sekitar 30 ribu pengunjuk rasa di Inggris memadati Trafalgar Square, pusat kota London. Banyak pengunjuk rasa mengibarkan bendera Palestina dan memegang  spanduk yang menyerukan gencatan senjata segera.

Satu kelompok membawa seikat kain yang melambangkan bayi mati yang terbunuh dalam kampanye pemboman Israel.

Sama Dababneh, 26, seorang konsultan bisnis asal Yordania mengatakan dia bosan dengan semua gambaran yang mengecewakan dari Gaza.

“Kami datang ke sini untuk mendukung gencatan senjata. Kami menghabiskan waktu seminggu penuh untuk mendengarkan berita dan ini sangat menguras tenaga, jadi ini adalah satu-satunya bentuk pelampiasan kami."

Unjuk rasa untuk mendukung Palestina juga terjadi di kota-kota di Inggris pada Sabtu (4/10), termasuk di Sheffield, Manchester, dan Glasgow.

Sementara itu, pihak berwenang Prancis mengatakan 19 ribu orang berdemonstrasi di Paris untuk mendukung Palestina, namun menurut  serikat pekerja yang dipimpin CGT (konfederasi serikat buruh) partai komunis menyebutkan jumlahnya mencapai 60.000 orang.

Spanduk "Bebaskan Palestina" tersebar di ibu kota Prancis. Slogan-slogan yang menyerukan boikot Israel disertai dengan teriakan yang mengutuk Israel sebagai negara teroris juga disuarakan para demonstran.

Salah seorang pendemo, Leila Gharbi,  mengibarkan bendera Palestina dan menuntut “gencatan senjata segera”. Sementara putrinya yang berusia 21 tahun, Ines, ingin kebiadaban Israel diakhiri.

Sekitar empat puluh demonstrasi lainnya terjadi di seluruh Prancis. Sekitar 5 ribu orang turun ke kota Lyon, menurut perkiraan polisi.

Di Berlin dan Duesseldorf, Jerman, ribuan orang juga berbaris dalam solidaritas untuk Palestina. Banyak pengunjuk rasa datang bersama keluarga dan anak-anak mereka.

Kata-kata “Hentikan genosida” dan “Gencatan Senjata” terpampang di spanduk dan bendera Palestina dikibarkan tinggi-tinggi.

Polisi Jerman memperkirakan massa berjumlah 17 ribu orang di Duesseldorf dan 9 ribu orang di ibu kota Berlin, di mana sekitar 60 orang ditangkap termasuk karena dicurigai menghasut kebencian.

Di Teheran, para demonstran berkumpul di depan bekas kedutaan AS sambil meneriakkan "Ganyang AS" dan "Ganyang Israel". Mereka membakar patung Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu serta bendera AS dan Israel.

Demonstrasi tersebut terjadi pada “hari perjuangan melawan arogansi global” yang dicanangkan republik Islam tersebut. Untuk diketahui, tanggal 4 November menandai hari ketika Iran menyerang kedutaan AS pada tahun 1979 dan menyandera 52 diplomat Amerika selama 444 hari.

Iran, yang mendukung Hamas, menyebut pemboman Israel di Gaza sebagai “genosida” dan mengecam Washington yang mendukung Israel.

Di Amerika Serikat sendiri, tepatnya di Washington, ribuan pengunjuk rasa menyerukan gencatan senjata di Gaza. Beberapa di antara mereka mengecam dukungan Presiden Joe Biden terhadap Israel.

Ini merupakan protes terbesar di Washington sejak awal konflik Israel-Hamas pada 7 Oktober. "Ini adalah pembantaian, genosida... sebuah noda dalam sejarah kita, dan sebagai warga negara saya tidak dapat menerima bahwa pajak saya dipakai untuk mendanai hal ini," kata Amanda Eisenhour, 24 tahun, dari Virginia. (AFP/M-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat