visitaaponce.com

Houthi Bajak Kapal Israel dan Tahan 25 Awaknya

Houthi Bajak Kapal Israel dan Tahan 25 Awaknya
Milisi Yaman, Houthi membajak kapal kargo Galaxy Leader di ruta Laut Merah dan menyandera 25 awaknya.(AFP)

MILISI Yaman, Houthi membajak sebuah kapal kargo Galaxy Leader yang terkait dengan Israel di rute pelayaran penting Laut Merah pada Minggu (19/11). Kelompok yang menentang penjajahan bangsa Zionis di bumi Palestina ini juga menyandera 25 awaknya.

Kelompok yang didukung Iran itu mengatakan mereka membajak kapal tersebut karena hubungannya dengan Israel. Houthi memperingatkan akan terus menargetkan kapal-kapal di perairan internasional yang terkait atau dimiliki oleh Israel hingga mengakhiri penjajahan di Palestina.

“Semua kapal milik musuh Israel atau yang berurusan dengannya akan menjadi sasaran yang sah,” kata Houthi.

Baca juga: Tentara Israel Ungkap Rekaman Sandera di Rumah Sakit Gaza

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyalahkan Houthi atas serangan terhadap Galaxy Leader berbendera Bahama, sebuah pengangkut kendaraan yang berafiliasi dengan miliarder Israel. Dikatakan 25 awak kapal tersebut memiliki beragam kewarganegaraan, termasuk Bulgaria, Filipina, Meksiko, dan Ukraina, namun tidak ada warga Israel yang berada di kapal tersebut.

Kelompok Houthi mengatakan mereka memperlakukan para awak kapal sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan. Kantor Netanyahu mengutuk penyitaan tersebut sebagai tindakan teror.

Baca juga: Petugas Medis Evakuasi 31 Bayi Prematur dari Rumah Sakit Gaza

Militer Israel menyebut pembajakan tersebut sebagai insiden yang sangat serius dengan konsekuensi global. Para pejabat Israel bersikeras kapal itu milik Inggris dan dioperasikan Jepang. Namun, rincian kepemilikan dalam database pelayaran publik mengaitkan pemilik kapal dengan Ray Car Carriers, yang didirikan Abraham Rami Ungar, yang dikenal sebagai salah satu orang terkaya di Israel.

Ungar mengatakan mengetahui kejadian tersebut tetapi tidak dapat berkomentar karena dia menunggu rinciannya. Sebuah kapal yang terkait dengannya mengalami ledakan pada 2021 di Teluk Oman. Media Israel menyalahkan Iran pada saat itu.

Dunia pelayaran internasional yang kompleks sering kali melibatkan serangkaian perusahaan manajemen, bendera, dan pemilik yang tersebar di seluruh dunia dalam satu kapal.

Dua pejabat pertahanan Amerika Serikat (AS) membenarkan pemberontak Houthi merebut Galaxy Leader di Laut Merah pada Minggu sore waktu setempat. Para pemberontak turun ke kapal kargo dengan memukul mundur dari helikopter.

Dua kali dalam sebulan terakhir, kapal perang AS telah mencegat rudal atau drone dari Yaman yang diyakini menuju Israel atau menimbulkan ancaman terhadap kapal-kapal Amerika. USS Carney, sebuah kapal perusak Angkatan Laut, mencegat tiga rudal jelajah serangan darat dan beberapa drone yang diluncurkan oleh pasukan Houthi ke arah utara Laut Merah bulan lalu.

Pada 15 November, USS Thomas Hudner, kapal perusak lainnya, sedang berlayar menuju selat Bab-el-Mandeb ketika awak kapal melihat sebuah drone, yang dilaporkan berasal dari Yaman. Kapal menembak jatuh drone di atas air.

Para pejabat mengatakan awak kapal mengambil tindakan untuk memastikan keselamatan personel AS, dan tidak ada korban jiwa atau kerusakan pada kapal.

Data pelacakan satelit dari MarineTraffic.com menunjukkan Galaxy Leader melakukan perjalanan di Laut Merah barat daya Jeddah, Arab Saudi, lebih dari sehari yang lalu. Kapal tersebut berada di Korfez, Turki, dan sedang dalam perjalanan ke Pipavav, India.

Pelacak Sistem Identifikasi Otomatis, atau AIS, dimatikan, menurut data. Kapal seharusnya tetap mengaktifkan AIS mereka demi alasan keselamatan. Namun awak kapal akan mematikannya jika tampaknya mereka menjadi sasaran atau menyelundupkan barang selundupan, yang tidak ada bukti langsung yang menunjukkan bahwa hal tersebut terjadi pada Galaxy Leader.

Operasi Perdagangan Maritim Inggris yang dilakukan militer Inggris, yang memberikan peringatan kepada para pelaut di Teluk Persia dan wilayah yang lebih luas, menyebutkan pembajakan tersebut terjadi sekitar 150 kilometer di lepas pantai kota pelabuhan Hodeida di Yaman, dekat pantai. Eritrea.

Laut Merah, yang membentang dari Terusan Suez di Mesir hingga Selat Bab el-Mandeb yang memisahkan Semenanjung Arab dari Afrika, tetap menjadi jalur perdagangan utama bagi pelayaran global dan pasokan energi. Itu sebabnya Angkatan Laut AS telah menempatkan banyak kapal di laut tersebut sejak dimulainya perang Israel-Hamas pada 7 Oktober.

Sejak 2019, serangkaian kapal diserang di laut ketika Iran mulai melanggar batas-batas perjanjian nuklirnya dengan negara-negara besar. Ketika Israel memperluas kampanye penghancurannya terhadap Hamas di Jalur Gaza yang terkepung menyusul serangan kelompok militan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Israel selatan.

Kekhawatiran meningkat bahwa operasi militer tersebut dapat meningkat menjadi konflik regional yang lebih luas. Kelompok Houthi telah berulang kali mengancam akan menargetkan kapal-kapal Israel di perairan Yaman. (France24/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat