visitaaponce.com

Dunia Perlu Langgengkan Gencatan Senjata di Gaza

Dunia Perlu Langgengkan Gencatan Senjata di Gaza
(AFP)

ISRAEL dan Hamas menyetujui kesepakatan pertukaran tahanan dengan berikut gencatan senjata selama empat hari. Dunia harus mampu mendorong kedua aktor utama konflik di Gaza ini memperpanjang kesepakatan tersebut dengan muaranya perdamaian abadi.

"Gencatan senjata sementara ini hasil kesepakatan Hamas dan Israel dengan perantara Qatar sifatnya masih temporal tapi perlu kita lihat sebagai Langkah positif dalam deekskalasi dari perang yang terjadi," ujar Dosen Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) Agung Nurwijoyo kepada Media Indonesia, Rabu (22/11).

Menurut dia perkara adanya kemungkinan perang berlanjut tentu masih besar posibilitasnya. Pasalnya sifat gencatan senjata Israel-Hamas ini hanya sementara.

Baca juga : Pakar Timteng: Netanyahu Dapat Tekanan Kuat hingga Setujui Gencatan Senjata

Catatan pentingnya adalah, kata Agung, komunitas internasional dituntut menurunkan tensi perang. Itu mutlak diperlukan saat ini.

Baca juga : Putra Mahkota Arab Saudi Minta Dunia Setop Kirim Senjata ke Israel

"Gencatan senjata empat sampai lima hari tidak bisa dilihat sekedar sebagai jeda perang tetapi lebih perlu dilihat mendorong kesepakatan lain antara Hamas dan Israel untuk terciptanya gencatan senjata yang berkelanjutan," pungkasnya.

Gencatan senjata yang dimediasi Qatar ini akan berlaku sekitar Kamis (23/11), atau 24 jam setelah kedua belah pihak menyepakati nama-nama tahanan dan sandera yang harus dibebaskan. Sekitar 50 sandera termasuk anak-anak, ibu dan wanita lanjut usia akan dibebaskan Hamas pada tahap pertama kesepakatan.

Pemerintah Israel menyetujui kesepakatan pertukaran tahanan dengan kelompok Palestina Hamas pada Rabu (22/11) pagi. Setelah sekitar enam jam perdebatan, sebuah kesepakatan itu disetujui oleh Kabinet Israel.

Imbalannya gencatan senjata yang berlangsung selama empat hari. Jeda pertempuran akan menambah satu hari tambahan untuk setiap 10 sandera tambahan yang dibebaskan oleh Hamas.

Selama rapat Kabinet, para menteri diberitahu bahwa kelompok tawanan pertama akan dibebaskan pada Kamis (23/11). Israel menyatakan ini merupakan rencana tahap pertama, yaitu memulangkan para tawanan ke rumah mereka.

Dikatakan bahwa perang akan terus berlanjut sampai semua tujuan tercapai yakni mengembalikan semua sandera Israel dan melenyapkan Hamas. Imbalan lainnya, Israel akan membebaskan 150 tahanan di Israel dan mengizinkan 300 truk pasokan kemanusiaan termasuk bahan bakar.

Israel memperkirakan setidaknya 239 warga Israel ditahan oleh Hamas setelah serangan lintas batas pada 7 Oktober. Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza setelah serangan Hamas.

Korban tewas warga Palestina akibat serangan Israel di Jalur Gaza telah melonjak menjadi 14.128 orang, kata kementerian kesehatan di wilayah kantong yang diblokade itu, Selasa (21/11).

“Para korban termasuk lebih dari 5.840 anak-anak dan 3.920 perempuan,” kata kementerian itu.

Sementara itu, korban tewas di Israel adalah sekitar 1.200 orang, menurut angka resmi. Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid dan gereja, juga rusak atau hancur akibat serangan udara dan darat Israel terhadap wilayah kantong yang terkepung. (Anadolu/Z-8)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat