Bunda, Kenali Bahaya Polutan dalam Ruangan
![Bunda, Kenali Bahaya Polutan dalam Ruangan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/49eb9b1b4305f305e0ef387f2aced71b.jpg)
DOKTER spesialis okupasi Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), dr Dewi Yunia Fitriani, mengatakan polutan di dalam ruangan juga bisa memengaruhi kondisi seseorang mulai dari sesak napas hingga bisa menyebabkan kematian dengan kadar tertentu.
Penyebab polutan yang ada di dalam ruangan bisa dari orang rumah itu sendiri seperti asap rokok, asap kendaraan masuk ke dalam rumah, atau posisi rumah yang berada di samping jalan besar membuat debu masuk ke dalam rumah. "Bahkan memasak juga bisa menghasilkan asap yang menyebabkan sumber polusi. Ada juga bulu-bulu dari hewan peliharaan merupakan polutan," kata Dewi secara daring, beberapa waktu lalu.
Risiko zat polutan di dalam ruangan tergantung dosisnya. Ada pula yang bisa menyebabkan kematian, seperti sumber karbon dioksida hingga kebocoran gas yang bisa memicu kematian. Namun, dosis kecil polutan pun bisa menyebabkan gangguan pada kesehatan. Contohnya pada orang yang rentan atau sudah memiliki alergi atau asma sebelumnya, dosis yang kecil pun bisa menimbulkan kekambuhan.
Baca juga : 7 Makanan untuk Membersihkan Paru-paru saat Polusi Udara
Pada bayi yang mungkin saluran pernapasannya belum berfungsi secara normal, polutan bisa menyebabkan gangguan pernapasan dengan gejala batuk berulang.
Mencegah polutan di rumah bisa dimulai dengan mengidentifikasi sumbernya dari mana sehingga bisa dihilangkan. Namun, memang sulit menghilangkan polutan seratus persen di dalam ruangan. "Atau juga bisa menambah ventilasi sehingga aliran udara bisa bergerak sehingga udara polutan bisa berganti dengan udara bersih ke dalam ruangan," ujarnya.
Air conditioner (AC) dan alat pendingin ruangan lainnya seharusnya tidak menambah polutan di dalam rumah dengan catatan dirawat dengan baik untuk dibersihkan. Selama dirawat maka tidak ada polutan yang bertambah. Justru yang bahaya ialah sumber yang bisa menimbulkan polutan yang cukup besar sehingga AC atau pembersih udara tidak mampu membersihkan. "Sehingga sebisa mungkin mengatur polutan agar tidak ada di rumah kita, seperti melarang merokok di ruangan AC," ucapnya.
Akan tetapi, polusi di luar ruangan lebih besar jenisnya seperti asap kendaraan, debu jalanan, hingga polusi industri sehingga kasar dan jenis zatnya lebih banyak. Karena di luar ruangan, polusi itu terdilusi. Itulah bedanya di dalam dan luar ruangan. (H-2)
Terkini Lainnya
Dampak Polusi, Paru-paru Menua Lebih Awal
Anak Disarankan Banyak Konsumsi Buah saat Polusi Udara Tinggi, Apa Alasannya?
Ini Dampak Buruk Polusi Udara terhadap Tumbuh Kembang Anak
Hadapi Polusi Udara, Anak Direkomendasikan Banyak Makan Buah
Pemprov DKI Jakarta Diminta Jujur soal Penyebab Polusi Udara
Atasi Pencemaran Udara, DLH DKI Lakukan Pemeriksaan 68 Cerobong Asap Pabrik
Berulang Tahun ke-497, DKI Dibayangi Buruknya Kualitas Udara, Ini Pendapat Ahli
Udara Jakarta Pada Rabu Pagi Terburuk Ketiga di Dunia
Kualitas Udara Jakarta Hari ini Terburuk Kedua di Dunia
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap