visitaaponce.com

Masyarakat Diminta Waspada Penipuan Modus Kirim APK di WhatsApp

Masyarakat Diminta Waspada Penipuan Modus Kirim APK di WhatsApp
WhatsApp(Ilustrasi)

POLISI meminta masyarakat untuk mewaspadai adanya penipuan dengan modus mengirim Application Package File atau APK melalui WhatsApp. APK tersebut jika terpasang di ponsel akan menguras uang di dalam mobile banking.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menyebut sejauh ini pihaknya belum menerima laporan dari masyarakat terkait penipuan tersebut. Ia meminta jika ada masyarakat yang menjadi korban penipuan dengan modus APK tersebut untuk melapor ke polisi.

Baca juga: 

"Kalau ada imbauan tentunya menghimbau kepada masyarakat khususnya di wilayah Jakarta yang jadi korban kasus seperti itu, agar segera melaporkan kepada kepolisian untuk kita ambil tindakan hukum terhadap penipuan yang bermodus seperti itu," kata Zulpan, ketika dihubungi, Selasa (6/12).

Zulpan meminta masyarakat juga waspada dan berhati-hati ketika mengunduh dan memasang aplikasi di ponsel, serta mendapat pesan yang mencurigakan. 

"Apabila menerima pesan pesan seperti itu yang dirasa mencurigakan apalagi dirasakan tidak pernah melakukan transaksi dan komunikasi ekonomi atau kegiatan perdagangan dengan yang ditawarkan, itu jangan langsung mengikuti petunjuk dan perintah dalam pesan singkat itu," katanya.

Sebelumnya, viral di media sosial tentang penipuan melalui aplikasi chat WhatsApp yang berpura-pura sebagai kurir paket J&T Express. Penipu itu kemudian mengirimkan file dengan ekstensi APK.

"Pelaku pura-pura dari jasa ekspedisi apapun lalu mengirimkan file dengan ekstensi APK (aplikasi),” tulis keterangan unggahan @polrespasuruanofficial.

Jika korban yang tidak jeli menerima chat tersebut, akan tertipu dengan modus penipuan mengatasnamakan kurir ekspedisi. Penipu mengecoh korban dengan pura-pura mengirim dokumen dengan judul “lihat foto paket” dalam bentuk APK. 

“Perhatikan dulu ekstensinya apa. File dengan ekstensi "APK" adalah aplikasi yang berjalan untuk OS android,” jelas postingan tersebut.

Dalam kasus ini, sang korban sudah terlanjur mengunduh dokumen yang dikirim oleh penipu karena merasa sedang memesan barang. Setelah itu, tanpa diketahui oleh korban, saldo BRIMO atau BCA Mobile berkurang.

Namun pihak korban mengatakan, dirinya tidak membuka aplikasi mana pun serta mengisi user ID dan password di situs mana pun. 

“Korban mengaku tidak pernah menjalankan atau membuka aplikasi apapun dan mengisi user Id maupun password pada situs lain,” tulis keterangan. (OL-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat