visitaaponce.com

SEBANYAK 44 Dekan Fakultas Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) se-Indonesia melakukan pertemuan di Universitas Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara (Sulut), membahas pengembangan MIPA sebagai ilmu dasar bersanding dengan ilmu terapan.

"Di Indonesia Universitas yang memiliki Fakultas MIPA ada 68 baik perguruan tinggi negeri maupun swasta. Yang hadir dalam seminar nasional Sains di Universitas Sam Ratulangi, 44 Dekan Fakultas MIPA," kata Sekretaris MIPANET, Sri Nurdiati di Manado, Sabtu (26/8).

Menurut Sri, pertemuan ini tahunan, dan para Dekan MIPA membahas bagaimana MIPA sebagai ilmu dasar dapat berkembang dengan bersanding dengan ilmu terapan.

"Bagaimana kita para dekan mencari cara sehingga ilmu dasar tadinya ditakuti para siswa, menjadi ilmu yang disenangi. Sains, matematikan dan engenering tidak diajarkan terpisah tapi saling berintegrasi," ujanya.

Menurut Sri, selama ini MIPA dibutuhkan bidang terapan. Misalnya, pertanian, bagaimana menghasilkan suatu produk dari musim tanam hingga musim panen dan kemasannya.

Sri yang juga Dekan Fakultas MIPA Institut Pertanian Bogor menyentil pernyataan Kapolri Jenderal Tito Karnavian tentang bidang sains itu lebih berpotensi menerima paham radikal, karena siswa yang belajar matematika berinteraksi dengah orang lain tidak benar.

"Pernyataan Pak Kapolri itu tidak valid, seharusnya berapa persen hqrus dijelaskan. Tapi, belajar sains MIPA tergantung orangnya. Kami juga menyiapkan peneliti pemenang nobel dari ilmu dasar," ujarnya.

Sementara itu Dekan Fakultas MIPA Universitas Sam Ratulangi Manado, Benny Pinontoan menyatakan, dengan ilmu dasar MIPA kita akan mengarahkan cinta sains yang bisa menjadi pelajaran yang menyenangkan. (OL-6)