visitaaponce.com

KPAI Nilai Ruang Kelas SMA Taruna Indonesia seperti Penjara

KPAI Nilai Ruang Kelas SMA Taruna Indonesia seperti Penjara
Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti(MI/M Irfan)

KOMISI Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyoroti sejumlah sarana dan prasarana di Sekolah Menengah Atas (SMA) Taruna Indonesia Palembang, Sumatra Selatan.

Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti di Palembang, Rabu (17/7), menilai sekolah tersebut tidak memadai untuk sebuah sekolah berasrama. Mulai dari tempat makan, kelas, hingga asrama siswa.

Padahal, berdasarkan keterangan dari orangtua siswa, untuk masuk ke sekolah tersebut biaya yang dikeluarkan cukup mahal. Mereka harus membayar Rp22 juta untuk uang masuk, iuran perbulan Rp1,5 juta, dan biaya per semester Rp3 juta.

Baca juga: Bertambah, Siswa Taruna Indonesia Diduga Korban Kekerasan

"Artinya ini bukan sekolah murah jika dibandingkan dengan sekolah berasrama lainnya. Sementara fasilitasnya kurang memadai. Misalnya saja, pada ruang kelas yang tanpa jendela lebih mirip seperti penjara," katanya.

Atas dasar temuan tersebut, KPAI akan mendorong agar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel dan Pemerintah Daerah dapat melakukan evaluasi secara total sekolah tersebut, baik dari proses pembelajaran siswa, keuangan, dan sebagainya.

"Sekolah ini sudah berjalan selama 15 tahun, dan kebetulan pada Oktober 2019 izin mereka habis. Oleh karena itu kita minta audit. Sehingga lebih diketahui apakah nantinya izin sekolah tersebut layak untuk diperpanjang," tandasnya. (X-15)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat