visitaaponce.com

PERAYAAN tahun baru Tiongkok, Imlek, tidak hanya dilakukan dengan menggelar ritual di tempat ibadah warga Tionghoa (kelenteng) Masjid juga menjadi bagian dari perayaan itu.

Ini terjadi di Masjid Cheng Ho Surabaya, Jawa Timur. Perayaan Imlek yang jatuh pada Senin (9/2) juga diadakan di masjid yang jemaahnya banyak dari kalangan muslim Tinghoa tersebut.

Pada Imlek tahun ini tidak ada acara sepesials, namun hanya kegiatan yang bersifa sosial. "Tiap tahun selalu ada kegiatan sosial pada perayaan Imlek semua diadakan di Komplek Masjid Ceng Ho," kata Pelaksana Harian Yayasan Masjid Cheng Ho, Hasan Basri Fu, Sabtu (6/2).

Selain kegiatan sosial, di Masjid tersebut juga akan dipasang lampion sebagai tanda adanya perayaan Imlek. Kendati Imlek identik dengan masyarakat beragama Budha dan Khong Hu Cu, Imlek juga memiliki makna mendalam di kehidupan masyarakat muslim Tionghoa.

Bagi Hasan, perayaan Imlek tidak lain hanya perayaan tahun baru dan tidak ada kaitan dengan agama. Sebab itu, katanya, takmir Masjid Ceng Ho selalu ikut serta dalam merayakan Imlek.

Bahkan, mereka juga mengajak kalangan agama lain untuk ikut serta dalam merayakan Imlek. Pihaknya menjaga tradisi seperti memberi angpao terutama bagi keluarga yang belum menikah.

Pengamat Sosial dari Universitas Airlangga Surabaya Bagong Suyanto menyatakan adanya fenomena baru dalam perayaan Imlek dalam beberapa
tahun ini. Menurutnya, perayaan Imlek sudah mengalami entropi yakni perayaraan yang sudah kehilangan makna sebenarnya, dan sudah banyak mengalami modifikasi.

"Perayaan Imlek sudah tidak perlu harus ke kelenteng tapi bisa dirayakan di pusat perbelanjaan atau rumah makan," katanya. (OL-2)