Kenduri Kebangsaan Momentum Memajukan Aceh
KENDURI Kebangsaan menjadi momentum rekonsiliasi semua elemen masyarakat Aceh untuk menyatukan persepsi memajukan Provinsi Aceh di masa yang akan datang.
Hal tersebut dikatakan Direktur Eksekutif Yayasan Sukma Ahmad Baedowi di Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, Jumat (21/2).
Baca juga: Kementan Sumbang 20 Sapi Jantan untuk Kenduri Kebangsaan
Menurutnya, Kenduri Kebangsaan di Kabupaten Bireuen sangat berarti bagi masyarakat Aceh, tidak hanya untuk peningkatan ekonomi, namun juga untuk peningkatan indeks pembangunan manusia yang masih terbilang rendah.
"Alasan-alasan inilah yang dikedepankan Surya Paloh saat menerima rekan-rekan dari forum bersama anggota DPR dan DPD RI asal Aceh. Beliau mengatakan, kenduri harus menjadi rekonsiliasi seluruh komponen masyarakat Aceh. Kita menyakini dengan kenduri apa saja yang menjadi masalah sebelumnya dapat diselesaikan," kata Baedowi.
Baca juga: Keacehan, Keindonesiaan, dan Keislaman Menggelora
Menurutnya, Kenduri Kebangsaan tidak hanya dihadiri masyarakat Kabupaten Bireun, namun juga perwakilan masyarakat dari 23 kabupaten/kota di Aceh yang diwakili pemerintah daerah, ulama dan para anggota DPRK.
"Seluruh elemen masyarakat itu akan hadir dan berkumpul di sini, menikmati Kenduri Kebangsaan," tambahnya.
Baca juga: Kenduri Kebangsaan di Aceh akan Dihadiri Presiden dan Surya Paloh
Plt Bupati Bireuen Muzakar A Gani mengatakan masyarakat Bireuen telah mempersiapkan berbagai hal menyambut Kenduri Kebangsaan. Karena, menurutnya, bagi masyarakat Aceh, kenduri adalah tradisi yang dilakukan di setiap momen penting untuk menyelesaikan masalah.
"Kenduri itu makan bersama yang diawali dengan penyelesaian masalah. Biasanya dilakukan dengan memotong sapi atau kerbau, kemudian larut bersama, ketawa bersama, setelah itu cair. Hal-hal yang pernah terjadi itu akan dilupakan semuanya," sebut Muzakar.
Baca juga: Serambi Mekah yang Penuh Kepedulian
Menurut Muzakar, banyak hal bagi masyarakat Aceh yang diselasaikan dengan kenduri. Seperti halnya kenduri blang (kenduri sebelum turun sawah), kemudian kenduri laot (kenduri sebelum turun ke laut).
"Itulah dinamika masyarakat Aceh dalam merajut hubungan kebersamaan, perekatan budaya yang diakhiri dengan kenduri. Itu makna bagi masyarakat Aceh," tambahnya.
Kenduri Kebangsaan yang digagas Yayasan Sukma Bangsa dan Forum Bersama anggota DPR dan DPD RI asal Aceh bertujuan untuk membangun kembali semangat keacehan, keislaman, dan keindonesiaan. Kegiatan ini juga diharapkan menjadi pemersatu seluruh elemen masyarakat Aceh. (X-15)
Terkini Lainnya
Kenduri Swarnabhumi 2024: Merayakan Warisan Budaya Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat DAS Batanghari
Aceh dan Indonesia Pasca-Kenduri Kebangsaan
Jokowi Minta Anggaran Aceh Fokus untuk Entaskan Kemiskinan
Presiden Jokowi Cecar Penggunaan Dana Otsus Aceh Rp8,3 Triliun
Pesan Jokowi ke Warga Aceh: Mari Konsentrasi ke Arah Pembangunan
Aceh, Islam, Indonesia
Presiden Datangi Kenduri Kebangsaan, Surya Paloh: Kami Suka Cita
Kenduri Kebangsaan Bagian Merajut Keislaman dan Keindonesiaan
Presiden Disambut Selawat Badar di Kenduri Kebangsaan
Tol Banda Aceh-Sigli Seksi IV Selesai Sebelum Lebaran
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap