Alumni Unpad Tolak Kader HTI Jadi Pejabat Kampus
![Alumni Unpad Tolak Kader HTI Jadi Pejabat Kampus](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/01/0790ab218151a88db29b7d4155248cea.jpg)
BELASAN alumnus Universitas Padjadjaran berunjuk rasa di kantor rektorat di Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (4/1). Mereka memprotes pengangkatan Asep Agus Handaka Suryana sebagai Wakil Dekan Fakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan.
Asep Agus adalah kader militan Hizbut Tahrir Indonesia. Sebelum organisasi pengusung khilafah itu dibubarkan, Asep tercatat sebagai Ketua HTI Kota Bandung.
Ia dilantik sebagai wakil dekan pada Sabtu (2/1). Setelah diprotes banyak pihak, termasuk para alumnus, Rektor Prof Rina Indiastuti memutuskan memberhentikan Asep Agus dan mengangkat Eddy Afrianto sebagai penggantinya, Senin.
Menurut para alumnus yang tergabung dalam Alumni Unpad Peduli pengangkatan kader dan pimpinan HTI itu telah menciderai prinsip dan nilai-nilai Pancasila yang dianut Bangsa Indonesia. Pasalnya HTI menolak Dasar Negara Pancasila.
"Kami menyesalkan keputusan Rektor Unpad yang sempat mengangkat
mantan pimpinan HTI menjadi wakil dekan. Seharusnya rektor tidak gegabah dalam mengangkat pejabat di lingkungan Unpad," kata Koordinator Alumni Unpad Peduli Pancasila, Budi Hermansyah.
Dia menjelaskan, di saat pemerintah tengah melakukan pembersihan serta
tindakan tegas terhadap organisasi radikal, intoleran, dan anti
Pancasila, yang dilakukan Rektor Unpad sangat ironis. Ia mengangkat seorang kader dan Ketua HTI Kota Bandung sebagai Wakil Dekan di
Fakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan.
Tindakan Rektor Unpad sebagai pimpinan lembaga perguruan tinggi dan
memiliki peran serta tanggung jawab terhadap proses pendidikan
intelektual muda sebagai generasi penerus bangsa, sudah selayaknya ikut
mengawal dan melaksanakan keputusan pemerintah. "Apalagi HTI merupakan organisasi terlarang yang sudah sangat terang-terangan ingin menegakkan khilafah, membubarkan NKRI serta mengganti Pancasila sebagai dasar negara," katanya.
Sebagai alumni, pihaknya sangat perihatin serta menyayangkan tindakan
Rektor Unpad yang tidak cermat dalam melakukan proses seleksi serta
meneliti rekam jejak calon kandidat. "Kami menuntut diberhentikan
tentunya. Saya apresiasi keputusan Rektor Unpad, karena sudah berani
mencopot yang bersangkutan," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Budi juga meminta kepada Kementerian
Pendidikan agar membuat tim investigasi supaya bisa mengungkap apa yang
terjadi sampai Rektor Unpad kecolongan. Mengingat ini menyangkut
ideologi negara, pihaknya meminta aparat hukum serta Badan Intelijen
Negara untuk ikut terlibat melakukan investigasi di lingkungan Unpad.
"Karena ini menyangkut ideologi negara, agar pihak aparat hukum, serta
Badan Intelijen Negara, untuk ikut terlibat melakukan investigasi di
lingkungan Unpad. Upaya itu sekaligus mendeteksi akademisi Unpad yang
terlibat dalam organisasi radikal, dan anti-Pancasila," tandasnya. (N-3)
Terkini Lainnya
BSKDN Kemendagri Minta Parpol Optimalkan Rekrutmen dan Kaderisasi
Kader Barisan 8 Center Dipersiapkan Maju di Pilkada 2024
Targetkan Lahirkan 100 Doktor, DDII Kembali Buka Program Kaderisasi Ulama
Kandidat Ketum Kohati PB HMI Ini Usung Semangat Wirausaha
PSI Abaikan Proses Kaderisasi
Kader Kesehatan Desa Cisalak Antusias Dibekali Edukasi Jantung Koroner
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap