visitaaponce.com

Bulog Surakarta Gelar Operasi Pasar Beras di 37 Lokasi di Kabupaten Sragen

Bulog Surakarta Gelar Operasi Pasar Beras di 37 Lokasi di Kabupaten Sragen
Kepala Bulog Surakarta Andi Nugroho melayani warga yang membeli beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan(MI/WIDJAJADI)

BULOG Surakarta, Jawa Tengah, bergerak cepat mengintervensi harga beras yang terus merembet naik di pasar, dengan menggelar operasi pasar di 37 lokasi wilayah Kabupaten Sragen.

"Hari ini (Kamis,19/1) kami melalui program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP), menggelar OP di Balai Desa Kedawung, dengan mengeluarkan beras sebanyak 5 ton, dengan harga Rp 8.500 per kilogram," ungkap Kepala Bulog Surakarta, Andi Nugroho.

Menurut Andi, kenaikan harga beras harus diintervensi, karena harga beras medium sudah berada pada kisaran di atas Rp10 ribu per kg. Bahkan, sejumlah ibu rumah tangga warga Kedawung menyatakan harga beras di pasar sudah sampai Rp12 ribu.
 
"Sangat berat kalau beras medium saja sudah Rp 12 ribu. Tentu OP Bulog dengan harga Rp8.500 sangat membantu dan meringankan uang belanja. Karena pada saat yang sama harga kebutuhan lain, seperti telur juga ikut terkerek naik, sekarang Rp 27 ribu per kilogram," ungkap Mbah Ranti, 60, warga Dukuh Mojoroto, Kedawung.
 
Antrian mengular sejak pagi di Balai Desa Kedawung, untuk menunggu dimulainya OP beras dari Bulog yang datang atas permintaan dan koordinasi dengan Pemkab Sragen. Sejumlah petugas Polsek Kedawung terlihat ikut memantau OP yang diikuti sekitar 500 warga itu.
 
Andi mengungkapkan, untuk mengintervensi harga beras yang naik ini yang dituju selain bakul pengecer, pasar rakyat, distributor, juga langsung ke rakyat. Di kabupaten Sragen, selain di Kedawung ada 16 lokasi lain yang disasar untuk pelaksanaan OP.
 
"Sejak awak Januari hingga hari ini sudah 3.000 ton yang kami keluarkan untuk OP, sebagai langkah penstabilan harga dan menjaga inflasi. Bulog akan terus mengintervensi hingga harga turun normal kembali, atau sampai panen raya tiba pada pertengahan Februari nanti," imbuh Andi.
 

Stok aman


Sejauh ini, ketika daerah lain di Jateng dan juga DI Yogyakarta stoknya kosong atau menipis, stok yang dimiliki Bulog Surakarta masih aman, ada di kisaran 3.600 ton.
 
Hingga saat panen raya MT I tahun 2022/2022, Bulog masih leluasa melakukan intervensi harga atau mampu menjaga CBP (cadangan beras pemerintah) untuk kepentingan mendesak, seperti bencana.
 
Pada bagian lain terkait upaya serapan gabah atau beras petani pada panen raya MT I, Bulog akan bergerak cepat begitu Pemerintah mengumumkab kebijakan baru soal harga pembelian pemerintah (HPP).
 
"Pasti kami bergerak cepat, supaya pada panen raya MT I ini nanti Bulog bisa menyerap sedikitnya 50% dari target yang diberikan kantor pusat. Sejauh ini, target belum keluar, karena belum ada petunjuk," tambahnya.

Tahun lalu, dari target 50 ribu ton, Bulog Surakarta berhasil menyerap 27.900 ton. Capaian target yang tidak maksimal tahun lalu dipengaruhi banyak faktor. Selain karena panen petani yang tidak maksimal, juga karena dampak dari kebijakan BBM. (N-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat