visitaaponce.com

Manokwari Diharap Jadi Lumbung Padi di Papua

Manokwari Diharap Jadi Lumbung Padi di Papua
Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw memanen padi sawah berlokasi di Jalur 9, Kampung Desay, Distrik Prafi, Kab. Monokwari.(Dok.Pemprov Papua Barat)

SEBAGAI daerah yang belum terlalu padat penduduknya, Manokwari, Papua Barat sejatinya punya banyak potensi di bidang pertanian, terutama padi. Karena itu ke depan diharapkan Manokwari bisa menjadi lumbung padi di Papua.

Hal tersebut diungkapkan penjabat Gubernur Papua Barat, Komjen Pol. (Purn) Paulus Waterpauw saat memanen padi yang berlokasi di Jalur 9 Kampung Desay (SP II), Distrik Prafi, Senin (20/2) lalu.

Panen raya tersebut merupakan hasil dari pencanangan penanaman bersama Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo bersama Pj Gubernur Papua Barat dan Bupati Manokwari pada masa tanam II 2022-2023.

Waterpauw menjelaskan bahwa kebijakan Presiden demi mengantisipasi krisis ekonomi harus dijalankan. Sebab itu, diperlukan semangat bersama untuk memanfaatkan lahan subur dengan baik. “Panen raya tersebut merupakan hasil dari pencanangan penanaman bersama.”

Ia melanjutkan bahwa pihaknya telah berkomunikasi terkait pembangunan satu waduk untuk mendukung persawahan di Papua Barat. Namun karena terkendala anggaran, terlebih dahulu akan dibuatkan embung.

Namun dia berharap petani yang telah memiliki kompeten dapat menjadi tutor kepada petani masyarakat asli Papua Barat. “Harapan saya, kepala dinas dan kelompok tani terus meningkatkan stok bahan pangan bagi masyarakat Papua Barat. Sisa lahan nanti kita bangun lumbung pangan pertama di Monokwari ini.”

Sementara itu Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Provinsi Papua Barat, Jacob Fanataba melaporkan bahwa luas padi sawah Papua Barat menjadi 5.015 hektar dari luas potensial ditanam.  Berdasarkan laporan tersebut seluas 277 hektar telah dicanangkan penanaman oleh Menteri Pertanian beberapa waktu lalu yang telah dipanen sejak 6 Februari 2022.

“Harus hitungan tepat dan dampingi petani supaya Monokwari menjadi lumbung pangan bisa tercapai,” tegas Jacob.

Sebelumnay diberitakan bahwa hasil produksi wilayah Prafi, Kampung Desay per hektar mendapat 5,1 ton gabah kering. Setelah penggilingan bersih beras menjadi 2,5 ton. Adapun kebutuhan beras Papua Barat per tahun sebanyak 49,098 ton dengan jumlah penduduk 577,46 jiwa dan perolehan saat ini baru 30.691 ton. (RO/A-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat