visitaaponce.com

Mimpi yang Jadi Kenyataan, Bawa Produk Herbal Bali Mendunia

Mimpi yang Jadi Kenyataan, Bawa Produk Herbal Bali Mendunia
Pameran Wellness Food Japan 2023 yang diselenggarakan di Tokyo Big Sight, Jepang, 2–4 Agustus lalu.(Dok. Istimewa )

MIMPI Ni Putu Ellida Raiani Pande untuk membawa produk herbal Bali mendunia akhirnya terwujud. Pemilik Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Padma Herbal itu terpilih untuk berpartisipasi dalam pameran Wellness Food Japan 2023 yang diselenggarakan di Tokyo Big Sight, Jepang, 2–4 Agustus lalu.

"Senang sekali rasanya. Pas tahu dapat kesempatan ini, seperti dream comes true, bisa bawa Padma Herbal ke internasional. Bagi saya, ini seperti mimpi yang jadi nyata. Mimpi yang akhirnya bisa terwujud tahun ini berkat Sampoerna dan BEDO,” ujar dia seperti dikutip, Jumat (19/8/2023).

Padma Herbal menjadi salah satu UMKM binaan Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC). Tahun ini, ada produk-produk milik lima UMKM binaan yang diberangkatkan SETC ke Jepang melalui kerja sama dengan mitra tanggung jawab sosial perusahaan Business & Export Development Organization (BEDO). Adapun SETC merupakan program pemberdayaan UMKM yang digagas PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) di bawah payung program keberlanjutan “Sampoerna untuk Indonesia” (SUI).

Beberapa produk unggulan dibawa di antaranya artisan tea herbal, permen jahe merah, permen rosella, dan racikan minuman instan lainnya. Kesempatan pertama ini sangat berharga bagi Ellida dan Padma Herbal mengingat Wellness Food Japan merupakan salah satu pameran dagang terbesar di Jepang. 

Ratusan perusahaan ikut serta dalam pameran itu Ia berharap terbuka kesempatan mendapatkan pembeli potensial untuk memasarkan produk Padma Herbal di Jepang. “Yang kami bawa adalah produk-produk yang memang berpotensi diminati di Jepang. Di Jepang kami lihat, mereka cukup tinggi minatnya pada permen dan teh herbal yang rasanya lebih light,” ucapnya.

UMKM Padma Herbal merupakan buah ketekunan dan kegigihan Ellida dan suaminya, Bagus Arya Kusuma yang memang tertarik mengolah produk-produk herbal sejak 2005. Padma Herbal mengolah hasil dari petani binaan yang melakukan penanaman tanaman obat secara organik, sehingga nutrisi terjaga dengan baik.

Dengan karyawan berjumlah 9 orang, termasuk satu orang apoteker, Padma Herbal memproduksi sekitar 600 kilogram produk instan herbal dan 300 kilogram teh herbal. “Proses produksi juga dilakukan dengan higienis, tanpa pengawet, tanpa perasa dan pewarna sintetik. Pure semuanya alami,” imbuhnya.

Produk-produk tersebut selama ini dipasarkan di berbagai marketplace serta toko-toko yang menjual produk organik. Menurut Ellida, ia banyak belajar soal pemasaran digital (digital marketing) setelah bergabung dengan SETC melalui BEDO pada 2018. Ia belajar dan mendapatkan pelatihan terkait pengembangan bisnis di antaranya soal pemasaran, cara produksi yang baik dan keselamatan kerja. 

Ellida bahkan telah menjadi salah satu pelatih (trainer) SETC bersertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) yang melakukan pendampingan kepada para pelaku UMKM. “Saya juga mendapat kesempatan menjadi trainer dengan sertifikasi dari BNSP sehingga bisa membantu UMKM baru di daerah. Saya biasanya memberikan pelatihan soal digital marketing dan cara produksi yang baik. Semua ini karena Sampoerna, SETC, dan BEDO,” jelasnya. (RO/A-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat