visitaaponce.com

Kampung Pertahanan Tuanku Tambusai Jadi Cagar Budaya, Ini Jejak Historisnya

Kampung Pertahanan Tuanku Tambusai Jadi Cagar Budaya, Ini Jejak Historisnya
Kampong Daloe-Daloe dikenal juga dengan nama Kubu Awuo Duri atau Benteng Tujuh Lapih atau Benteng Tuanku Tambusai.(Kemendikbud)

KAMPUNG Pertahanan atau Benteng Tujuh Lapis Tuanku Tambusai di Desa Daludalu, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu, Riau, ditetapkan sebagai cagar budaya nasional. Penetapan itu berdasarkan penandatangan naskah rekomendasi oleh Tim Ahli Cagar Budaya Nasional (TACBN).

"Alhamdulillah, SK Situs Cagar Budaya Kampung Pertahanan Tuanku Tambusai di Dalu-Dalu sudah ditandatangani sebagai Cagar Budaya Nasional," kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau Yoserizal Zein kepada Media Indonesia, Jumat (25/8).

Dijelaskannya, proses pengusulan sebagai situs cagar budaya nasional untuk kampung pertahanan Tuanku Tambusai telah berlangsung lama. Sedangkan proses sidang pembahasan sudah berlangsung sejak 21 Juni lalu.

Baca juga : Ditiadakannya Jurnal Ilmiah Jadi Kemunduran Bagi Dunia Pendidikan Indonesia

Kemudian dilanjutkan dalam sidang berikutnya dan verifikasi lapangan. Selanjutnya Surat Keputusan (SK) situs cagar budaya nasional kampung pertahananan Tuanku Tambusai akan diterbitkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim.

Kampung pertahanan Tuanku Tambusai termasuk dalam benteng tujuh lapis yang sangat kokoh dan kuat. Kawasan benteng ini berbentuk persegi empat

Tempat tinggal pejuang melawan Belanda

Pada masa perang paderi, area di dalam benteng merupakan tempat tinggal para pejuang untuk melawan penjajah Belanda. Pintu gerbang benteng dibangun tiga lapis yang terbuat dari papan tebal, dan papan tersebut diberi lubang pengintaian sebagai tempat untuk menembak sasaran.

Baca juga : Merdeka Belajar Episode Ke-26 Dirilis, Nadiem: Standar Pendidikan Tinggi Kini Lebih Sederhana

Benteng Tujuh Lapis Dalu-dalu memiliki kawasan pertahanan dengan luas 105.000 meter kubik serta memiliki ukuran panjang 350 meter dan lebar 300 meter.

Benteng yang dipertahankan dengan 14 meriam dan 300 bedil itu juga terdiri dari tanggul pertahanan yang berjumlah tujuh lapis. Selanjutnya dilengkapi parit pertahanan yang dalam hingga 10 meter yang di isi air dan kemudian dilapisi lagi satu persatu oleh kubu-kubu kecil dengan lubang-lubang bedil.

Pada bagian belakang terdapat Sungai Sosha untuk alternatif pelarian saat terdesak. Adapun pada bagian kubu-kubu atau tempat pertahanan itu dilingkari bambu duri yang ditanam, diselang-selingi jalan pintas dan rumah-rumah jaga. (Z-4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat