visitaaponce.com

Petani dan Penyuluh CSA Sambut Kunker Mentan Amran Sulaiman di Tuban

Petani dan Penyuluh CSA Sambut Kunker Mentan Amran Sulaiman di Tuban
Mentan Andi Amran Sulaiman yang didampingi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur.(Ist)

SEJUMLAH petani dan penyuluh berwawasan Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA) menyambut antusias kehadiran Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman didampingi Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi pada kegiatan ´Pembinaan Penyuluh Pertanian dan Petani Wilayah Jawa Timur´ di Tuban, Jawa Timur, baru-baru ini.

Dalam arahannya, Mentan Amran Sulaiman mengajak dan menyemangati petani dan penyuluh bagi peningkatan produksi padi dan jagung Jawa Timur (Jatim).

"Saya dulu pernah jadi PPL atau penyuluh pertanian lapangan. Jadi saya tahu bagaimana perasaan PPL," kata Amran pada kegiatan yang dipusatkan di Graha Sandiya PT Semen Gresik di Tuban.

Baca juga: Kunci Sukses Ala Mentan Amran, Muliakan Orang Tua dan Kurangi Hobi Ngaret

Petani dan penyuluh CSA dari Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) wilayah Jatim dengan 2.500 peserta terdiri dari penyuluh, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S), petani milenial, Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) dan mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan).

Mentan Amran menyebutkan kehadirannya di Tuban, untuk tatap muka dengan petani dan penyuluh guna memotivasi agar bersemangat mendukung peningkatan produktivitas pangan dan menekan impor,

"Terlebih menghadapi ancaman dampak El Nino yang begitu kuat saat ini yang berdampak langsung pada penurunan produksi," jelas Mentan.

Baca juga: Kunci Sukses Ala Mentan Amran, Muliakan Orang Tua dan Kurangi Hobi Ngaret

Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, untuk menekan impor dan agar dapat berswasembada, maka Kementan bersama semua pihak fokus pada produksi padi dan jagung untuk peningkatan produksi pangan khususnya padi dan jagung pada 2023 dan 2024.

"Penyuluh adalah pahlawan pangan dan garda terdepan swasembada pangan. Penyuluh jangan pernah mengeluh dan harus merubah mindset serta keluar dari zona nyaman kalau ingin berhasil," sebut Mentan.

“Dulu kita pernah swasembada beras, bahkan Indonesia pernah mendapat penghargaan dari Badan Pangan Dunia yaitu FAO, karena berhasil swasembada beras dan sekarang saatnya kita harus melanjutkan,” imbuh Amran.

Mentan Amran berjanji akan mempermudah penyuluh dan petani untuk membantu peningkatan produksi padi dan jagung. Pertama, menghapuskan Kartu Tani untuk mempermudah petani memperoleh pupuk bersubsidi.

"Sekarang akses pupuk subsidi akan lebih mudah. Kedua, mulai 1 Desember 2023, Biaya Operasional Penyuluh atau BOP akan naik Rp200 ribu rupiah dan bisa naik lagi tahun depan jika hasil tanamnya baik," ungkapnya.

Baca juga: Kementan Perkuat Peran Gorontalo Sebagai Sentra Jagung Nasional

Mentan Amran mengingatkan petani dan penyuluh harus bergerak cepat mengambil bagian menjaga ketahanan pangan. Ingat, krisis pertanian akan menjadi krisis politik dan membuat pemerintah sulit berkembang, karena itu kita harus jaga bersama.

"Pangan adalah senjata kita. Ke depan, kita harus menekan impor bahkan harus bisa menyetop impor. Sebaliknya, kita harus ekspor," katanya lagi.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian 9BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi. menyatakan bahwa dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas padi dan jagung di Jawa Timur serta untuk memotivasi para petani dan steakholders, penyuluh pertanian merupakan garda terdepannya.

Baca juga: Perluas Ekspor, Kementan Perkuat Kerja Sama Bidang Peternakan dengan Timor Leste

"Penyuluh harus mendampingi petani mencapai peningkatan produktivitas dan produksi padi dan jagung. Dari pertemuan ini, diharapkan petani dan penyuluh kolaborasi di lapangan untuk meraih kembali swasembada pangan," katanya.

Dedi Nursyamsi menambahkan, Kementan sangat berharap pada dukungan petani dan penyuluh untuk menyukseskan program pertanian untuk meningkatkan produksi padi dan jagung di Jawa Timur.

Kunjungan kerja Mentan Amran Sulaiman turut dihadiri Project Manager SIMURP, Sri Mulyani mewakili Direktur SIMURP, Bustanul Arifin Caya yang juga Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan) BPPSDMP Kementan. (RO/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat