visitaaponce.com

Embun Beku Muncul di Dieng, BMKG Sebut Pengaruh El Nino Moderat

Embun Beku Muncul di Dieng, BMKG Sebut Pengaruh El Nino Moderat
Ilustrasi. Pelukis Eastingmedi bersama 10 seniman dari Indonesia dan Philipina melukis di Puncak Sikunir Dieng, Wonosobo, Jateng.(MI/Tosiani)

MESKI telah memasuki musim penghujan, ternyata fenomena embun beku masih terjadi di dataran tinggi Dieng yang berada di perbatasan antara Banjarnegara dan Wonosobo, Jawa Tengah. Menurut BMKG, fenomena embun beku yang muncul pada Desember akibat pengaruh El Nino moderat, sehingga menyebabkan kondisi di musim hujan tahun ini menjadi sedikit lebih kering.

Salah seorang warga Dieng, Sastro, 45, mengatakan bahwa di areal kompleks Candi Arjuna, muncul embun beku. "Ini tidak biasa. Sebab, biasanya embun beku akan muncul pada saat musim kemarau bahkan ketika puncaknya. Namun, embun beku masih muncul saat musim penghujan. Memang, suhu di Dieng mendekati minus 1 derajat Celcius," katanya yang mengabadikan melalui video.

Terpisah, Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Yoga Sambodo dalam keterangan tertulisnya menyatakan fenomena ini bukanlah kejadian luar biasa. Tetapi memang umumnya terjadi di musim kemarau pada Juni-September. Terkadang, fenomena ini juga terjadi pada Mei. Tetapi mulai intens dan sering diamati mulai Juni dan puncaknya di Agustus.

Baca jugaMeski Menarik Bagi Wisatawan, Embun Es di Dieng Berdampak ...

"Namun untuk Desember ini bisa terjadi dikarenakan faktor pengaruh El Nino moderat. Fenomena ini menyebabkan kondisi di musim hujan tahun ini menjadi sedikit lebih kering. Sehingga potensi embun upas akan terjadi jika kondisi awan cerah dan penurunan temperatur di wilayah tersebut," jelas Yoga.

Menurutnya, fenomena tersebut muncul karena ada dinamika atmosfernya saat ini, El Nino dalam fase moderate sehingga tidak signifikan dalam mempengaruhi peningkatan pola konvektifitas di wilayah Indonesia.

"Selain itu juga terpantau adanya pertemuan angin di utara Laut Jawa mengurangi curah hujan dalam tiga hari terakhir di wilayah Jawa Tengah, di mana arah angin dari selatan menuju ke wilayah tersebut." 

Dalam dua hari cerah dan minimnya jumlah tutupan awan, sehingga tidak heran jika pada siang hari, matahari akan terasa sangat terik diiringi dengan peningkatan suhu udara. 

"Hal tersebut karena tidak ada objek di  langit yang menghalau sinar matahari, sehingga penyinaran matahari yang notabene merupakan gelombang pendek menjadi maksimum pada siang hari," katanya.

Dia mengatakan bahwa penurunan suhu yang terjadi secara kontinyu sejak malam hingga dini hari menyebabkan embun yang semula terbentuk dan menyelimuti beberapa benda kemudian membeku. (LD/N-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat