Meski Menarik Bagi Wisatawan, Embun Es di Dieng Berdampak Buruk bagi Pertanian
![Meski Menarik Bagi Wisatawan, Embun Es di Dieng Berdampak Buruk bagi Pertanian](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/2ce5314c8b438bb9a9072276a9945caf.jpg)
FENOMENA embun es di kawasan pariwisata Dieng, Jawa Tengah, yang berlangsung beberapa waktu lalu, telah membawa daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung ke sana. Namun, fenomena ini juga rupanya membawa dampak lain, khususnya bagi sektor pertanian.
Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan fenomena embun es di Dieng memang memiliki daya tarik tersendiri dan jika dikelola dan dipromosikan dengan baik, akan menjadi potensi wisata yang unik dan dapat mendatangkan manfaat positif.
“Tapi juga perlu dimitigasi dampak negatifnya. Cuaca ekstrem embun es perlu diantasipasi khususnya terhadap sektor pertanian yang dapat menyebabkan tanaman menjadi layu, mati, dan mengering. Sehingga perlu adanya upaya adaptasi dan mitigasi terhadap kondisi tersebut serta akan mempengaruhi aktivitas perekonomian masyarakat setempat,” ungkap Ardhasena dalam Seminar Ilmiah Cuaca dan Iklim BMKG bertajuk Mengenal Fenomena Embun Es Dieng: Kemunculan dan Dampaknya, Selasa (28/11).
Baca juga: Wisata Dieng Diusulkan jadi Geopark Nasional
Lebih lanjut, Ardhasena mengatakan fenomena embun es terjadi pada periode terbatas yaitu pada saat musim kemarau periode Juni-Agustus dan September-November.
Dari kegiatan ini, diharapkan dapat menjadi tempat untuk bertukar pengetahuan dan pemahaman mengenai fenomena embun es, dilakukan pengamatan di lapangan, dan juga segera di lakukan prakiraan untuk mendukung aspek pariwisata yang aman dan dapat membantu memitigasi risiko negatif pada pertanian, serta segera dibentuk layanan tematik sektoral.
Di tempat yang sama, Staf Ahli Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bidang Manajemen Krisis Fadjar Hutomo mengatakan pariwisata bukan hanya sekadar keindahan tapi juga keamanan.
Baca juga: Pemkab Banjarnegara Siapkan Dana Rp101 M untuk Bangun Infrastruktur Wisata Dieng
“Jadi kita tidak akan pernah mengajak keluarga kita ke sebuah destinasi yang tidak aman. Indah saja tidak cukup tapi aman dan nyaman. Itu sangat dibutuhkan bagi industri atau dunia pariwisata kita,” ujar Fadjar.
Menurutnya, informasi mengenai cuaca, perubahan iklim dan antisipasi terhadap semua hal itu menjadi hal penting bagi industri pariwisata.
Dia mencontohkan di Jepang, wisatawan selalu memanfaatkan informasi mengenai cuaca yang sangat akurat dalam perjalanannya.
“Jadi bisa tahu per detik kapan hujan dan lainnya sehingga antisipasi kita sebagai bisa wisatawan akan menjadi sangat baik dan ini menjadi bagian dari hospitality yang ingin kita hadirkan,” tegasnya.
Plt. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG Rahmat Triyono menambahkan BMKG sebagai pusat informasi cuaca dan iklim berusaha untuk memahami fenomena embun es di Dieng lebih mendalam dengan melakukan pengamatan secara komprehensif di Dieng, Jawa Tengah, sejak 2020 dan memasang peralatan di sana.
“Fenomena embun es ini dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan pariwisata dengan layanan informasi cuaca dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan,” ucap Rahmat.
Sementara itu, Pj Bupati Banjarnegara Yusuf Agung Prabowo mengatakan kawasan Dieng dianugerahi potensi alam yang berlimpah dan harus dijaga dengan baik agar memberikan manfaat yang besar kepada masyarakat.
Pada 2022, kunjungan wisatawan domestik ke Dieng telah mencapai 1,2 juta dan wisatawan asing mencapai 38 orang. Pendapatan yang diterima untuk menopang pendapatan asli daerah (PAD) lebih dari Rp20 miliar.
“Terdapat pula potensi panas bumi yang dikelola PT Geo Dipa Energi yang telah menyuplai kebutuhan listrik Jawa-Bali. Potensi pertanian berupa kentang, sayur-sayuran, dan hortikultura telah mampu menyuplai kebutuhan di kota-kota besar. Ini harus kita jaga dengan baik,” pungkas Yusuf. (Z-1)
Terkini Lainnya
UKP Dorong Kepulauan Anambas Kembangkan Berbagai Potensi
5 Destinasi Wisata yang Cocok untuk Healing, Beli Tiketnya Pakai BRImo
Kemenparekraf Dorong Wisata dan Edukasi Hijau di Momentum Liburan
Konektivitas Tanpa Batas Perkuat Kerja Sama Pariwisata RI-Tiongkok
Indeks Pariwisata Indonesia Meningkat, Jokowi: Tapi Kalah dengan Malaysia
Aglaonema Park, Wisata Tanaman Hias Pertama di Indonesia Diresmikan
Dieng Culture Festival 2024 Bakal Digelar Agustus
Catat! Ini Jadwal Dieng Culture Festival 2024
Diselimuti Embun Es 2 Hari Berturut-turut, Suhu di Dieng Capai Minus 1,35 Derajat Celcius
Tertimpa Longsor, Jalan Wisata ke Dieng Macet Lebih dari Tiga Jam
Longsor dan Angin Kencang Landa Daerah Sekitar Wisata Dieng Wonosobo
Wisata Dieng Diusulkan jadi Geopark Nasional
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap