Lebaran Lewat, Harga Bawang Boyolali masih Membumbung
KONSUMEN di Boyolali, Jawa Tengah (Jateng), terutama para pemilik warung makanan, mengeluhkan harga bawang merah yang terus meroket usai Idul Fitri 1445 H. Mereka mendesak pemerintah daerah (pemda) setempat bergerak cepat membuat solusi efektif.
"Ini jelas meresahkan konsumen. Bagi kami, bawang merah merupakan bahan pokok untuk memasak berbagai jenis makanan. Kalau pasokan tersendat dan harga terus naik, pasti mengganggu sekali. Harga makanan dinaikkan, pelanggan protes, tidak naik, kami merugi," tutur Suratman, pemilik warung makan Tegal, di Ampel, Boyolali, Rabu sore (24/4).
Saat ini bawang merah di sejumlah pasar tradisional di Kota Susu itu dijual dengan harga Rp70 ribu hingga Rp80 ribu per kilogram atau naik Rp30 ribu dibandingkan harga sepekan sebelumnya Rp40 ribu. Selain itu, pasokan mulai tersendat.
Baca juga : Usai Lebaran, Harga Bawang Merah di Brebes Tembus Rp50 Ribu/Kg
Pun harga bawang putih yang sempat turun ke harga Rp35 ribu, kini juga melesat naik menjadi Rp60 ribu. Harga bawang bombai juga naik dari Rp30 ribu menjadi Rp50 ribu. "Pasokan masih susah, sehingga harga terus terkerek," ungkap Hari Wibowo, pedagang bawang di Pasar Boyolali Kota.
Sedang harga bapokting (bahan pokok penting) lain mengalami fluktuasi harga signifikan. Tengok saja cabai rawit mengalami kenaikan sedikit yakni Rp35 ribu. Hal sama cabai teropong dipatok Rp45 ribu atau naik Rp3.000.
Menurut sejumlah pedagang, kenaikan harga tersebut karena cuaca serta curah hujan yang begitu tinggi. "Pengaruh faktor cuaca dan hujan setiap hari," kata dia.
Baca juga : Konsumsi Avtur Naik hingga 120% di Jateng dan Yogyakarta
Begitu pula daging ayam dan telur. Meski Lebaran sudah lewat dua pekan, harga keduanya tetap bertahan cukup tinggi.
Daging ayam masih dipatok pada harga Rp37 ribu, jauh dari suasana normal sebelum Ramadan yang kisarannya pada Rp30 ribu. Telur ayam lehor mendekati harga normal, yakni Rp25 ribu hingga Rp26 ribu.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Boyolali Darmadi mengatakan, pihaknya akan mengupayakan berbagai cara, seperti berkoordinasi dengan produsen lain pemasok bapokting, untuk menstabilkan harga. "Mudah-mudahan dalam beberapa hari ke depan akan berpengaruh dan harga bisa ditekan. Namun masyarakat harus tetap terkontrol dan tidak melakukan aksi borong," imbuh dia. (Z-2)
Terkini Lainnya
Lebaran dan Banjir Brebes Disebut Picu Lonjakan Harga Bawang
Harga Bawang Merah dan Putih di Palu Kembali Naik
Usai Lebaran, Harga Bawang Merah di Brebes Tembus Rp50 Ribu/Kg
Kebersamaan dan Kepedulian Kantor BPJS Ketenagakerjaan Klaten dan Boyolali
Pj Gubernur Jateng Minta 258 Petugas Haji Berikan Pelayanan Terbaik
7 Kecamatan di Boyolali Didera Hujan Abu Vulkanik dari Gunung Merapi
Bawaslu Copot Paksa Baliho Besar Ganjar-Mahfud di Boyolali
BWA Resmikan Projek Wakaf Sarana Air Bersih ke-41 di Boyolali, Jateng
Mengenal Penyakit Parkinson: Harapan dan Tatalaksana di Masa Depan
Pilpres 2024 Selesai, Semoga tidak Seperti Firaun
Kota (dalam) Plastik
Kartini dan Emansipasi bagi PRT
Menakar Kebutuhan Pendanaan untuk Pilpres 2024 Putaran Kedua
Arus Balik, Urbanisasi, dan Nasib Penduduk Perdesaan
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Gerakan Green Movement Sabuk Hijau Nusantara Tanam 10 Ribu Pohon di IKN
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap