visitaaponce.com

7 Kecamatan di Boyolali Didera Hujan Abu Vulkanik dari Gunung Merapi

7 Kecamatan di Boyolali Didera Hujan Abu Vulkanik dari Gunung Merapi
Awan panas guguran dari gunung Merapi, Minggu, 21 Januari 2024.(Dok. BPPTKG Yogyakarta)

SEJUMLAH desa di tujuh kecamatan wilayah Kabupaten Boyolali terdampak hujan abu vulkanik dari aktivitas Gunung Merapi yang melontarkan Awan Panas Guguran pada Minggu (21/1) pukul 14.12 WIB.

“Desa-desa di Kecamatan Selo yang terdekat dengan Merapi justru aman dari dampak abu Merapi. Tetapi tujuh kecamatan seperti Cepogo, Musuk, Tamansari, Boyolali, Mojosongo, Teras dan Sambi terdampak hujan abu lumayan signifikan," kata Kepala Pelaksana BPBD Boyolali, Soeratno kepada wartawan, Minggu sore.

"Terjadi Awan Panas Guguran di Gunung Merapi pada 21 Januari 2024 pukul 14:12 WIB, dengan amplitudo max 70 mm, durasi 239.64 detik, jarak luncur maksimal 2400 meter ke Barat Daya," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Yogyakarta, Agus Budi Santoso.

Baca juga : Merapi Muntahkan Material Ratusan Kali, Awan Panas Meluncur Hingga 1,5 KM

Agus mengatakan arah hembusan angin saat luncuran awan panas mengarah dari barat ke timur. Abu vulkanik yang terbawa angin diperkirakan mengarah di kawasan Kabupaten Boyolali.

Kabar hujan abu vulkanik menjangkau di wilayah Boyolali beredar di media sosial. Pihak BPPTKG menyatakan masih melakukan evaluasi.

"Masih dalam evaluasi, sementara informasi kami berikan kejadian lewat broadcast dan medsos. Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan," kata dia.

Baca juga : Kembali Batuk, Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas

Catatan BPPTKG, awan panas juga meluncur 4 kali dalam periode 12- 18 Januari 2024. Awan panas tersebut meluncur ke arah barat daya (hulu Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimal 2.400 meter. Selain itu, guguran lava juga teramati sebanyak 88 kali ke arah selatan dan barat daya.

"Di antaranya meliputi 5 kali ke hulu Kali Boyong sejauh maksimal 1.200 meter dan 83 kali ke hulu Kali Bebeng sejauh maksimal 1.600 meter. Suara guguran terdengar 9 kali dari Pos Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang," ujarnya.

Dalam periode itu pula tercatat kegempaan Gunung Merapi terjadi 4 kali gempa Awan Panas Guguran (APG), 2 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 91 kali gempa Fase Banyak (MP), 718 kali gempa Guguran (RF), dan 3 kali gempa Tektonik (TT). Berdasarkan analisis foto udara tanggal 10 Januari 2024, volume kubah barat daya terukur sebesar 2.663.300 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.358.400 meter kubik.

"Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat siaga. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas masih bisa terjadi dengan jarak maksimal 3 hingga 7 kilometer," ungkapnya.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat