visitaaponce.com

Legenda Bulu Tangkis Indonesia Turun Gunung Pantau Audisi PB Djarum

Legenda Bulu Tangkis Indonesia Turun Gunung Pantau Audisi PB Djarum
Audisi umum PB djarum 202(MI/AKMAL FAUZI)

SEJUMLAH legenda bulu tangkis Indonesia berkumpul di GOR Djarum Jati, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (18/10) siang. Nama-nama seperti Liem Swie King, Alan Budikusuma, Susi Susanti, Maria Kristin Yulianti, Hariyanto Arbi, Liliyana Natsir hingga Richard Mainaky datang melihat antusiasme calon atlet yang mengikuti Audisi Umum PB Djarum 2022 yang akan dimulai pada Rabu (19/10) hingga Minggu (23/10). 

Para legenda ini memang diminta PB Djarum untuk ikut mengawal seleksi yang diikuti lebih dari 2.000 pendaftar dari berbagai daerah di Indonesia. Masukan dari mereka akan jadi pertimbangan tim pencari bakat menentukan calon atlet binaan PB Djarum.

"Para legenda ini banyak yang turun. Ada 15 legenda hadir. Ada sudut pandang tertentu dari mereka yang ikut untuk mencari atlet PB Djarum," kata Ketua tim pencari bakat audisi umum PB Djarum 2022. Sigit Budiarto, Selasa (18/10).

Sigit mengatakan, audisi tahun ini menerapkan sistem penilaian yang cukup ketat demi mendapatkan bibit pebulutangkis berkarakter dan berkualitas sesuai kriteria yang ditentukan PB Djarum. Berbeda dengan audisi umum terakhir pada 2019, tahun ini akan ada dua tahap screening, yaitu bermain lima menit pada 19 Oktober dan bermain 10 menit pada 20 Oktober 2022. Perbaruan ini bertujuan agar kualitas atlet dapat terlihat dengan jelas.

Setelah tahap screening, proses seleksi berlanjut ke tahap turnamen dari tanggal 21 Oktober hingga 23 Oktober 2022. Untuk kategori putra, para semifinalis di kelompok usia U-11 dan U-13 akan masuk ke tahap karantina. Sementara di sektor putri, mereka yang berhak melaju ke tahap karantina adalah yang berhasil masuk ke babak final turnamen.

Proses seleksi pada Tahap Karantina ini cukup berbeda dibanding Audisi Umum tahun-tahun sebelumnya dari yang semula hanya satu minggu menjadi tiga minggu. Selama rentan waktu tersebut, calon atlet PB Djarum akan dinilai melalui tiga aspek yakni tes fisik, tes kesehatan dan psikotes.

"Kalau tes fisik kan sudah umum. Saat ini ada juga tes kesehatan untuk mengetahui lebih detil lagi kondisi atlet. Lalu ada tes psikotes untuk mengukur kecerdasan atlet, tes ini untuk mengetahui bagaimana atlet mengatasi kesulitan di dalam lapangan," kata Sigit. 

Susi Susanti mengakui mencari atlet putri memang tidak semudah atlet putra. Seiiring penurunan prestasi atlet putri di kompetisi dunia, Susi menilai ini menjadi pekerjaan agar PB Djarum kembali melahirkan atlet putri yang mampu berprestasi menjadi juara dunia. 

"Bakat saja tidak cukup. Butuh atlet yang mau kerja keras. Saat atlet itu di lapangan  banyak menentukan, bagaimana teknik, daya juang dan jiwa tidak mau kalah," kata peraih medali emasa Olimpiade 1992 Barcelona

Maria Kristin mengungkapkan hal yang sama. Tunggal putri peraih medali perunggu di Olimpiade Beijing 2008 itu mengatakan calon atlet harus punya daya juang tinggi, agar bisa berprestasi. Hal paling penting, kata dia, atlet harus konsisten dalam permainan. 

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation yang juga Ketua PB Djarum, Yoppy Rosimin mengatakan, antusias calon atlet dalam audisi yang mengusung tema #TeruskanSemangatJuara di luar prediksi dari jumlah peserta. PB Djarum memang tidak membatasi kuota peserta demi mengakomodir pendaftar yang hadir dari berbagai daerah. 

"Audisi memang sudah vakum dua tahun karena pandemi. Prediksi tahun ini sekitar 1.500 peserta, tetapi sudah tembus 2.300 peserta. Kami tidak membatasi kuota, sama seperti biasanya. Ini memang bentuk dari cara kita yang mempunyai atlet di lapisan usia. Mereka yang terpilih nantinya adalah atlet-atlet yang bisa menunjukkan kemampuan dan daya juang tinggi selama rangkaian audisi," kata Yoppy. (OL-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat