visitaaponce.com

65 Persen Pengguna Kendaraan Listrik Khawatir dengan Sisa Baterai saat Berkendara

65 Persen Pengguna Kendaraan Listrik Khawatir dengan Sisa Baterai saat Berkendara
Kekakhawatiran pengguna kendaraan EV(Antara)

HASIL riset yang dirilis oleh Populix, sebuah perusahaan penyedia data dan layanan riset, mengungkapkan bahwa 65% pengguna kendaraan listrik atau electronic vehicle (EV) masih memiliki kekhawatiran terkait sisa baterai saat berkendara.

Dalam riset bertajuk "Electric Vehicle Dynamics: Unveiling Consumer Perspectives and Market Insights," Populix juga menemukan sejumlah kekhawatiran lain di kalangan pengguna EV. Sebanyak 61% responden mengkhawatirkan kapasitas jarak tempuh yang terbatas, sementara 49% mengeluhkan bengkel yang tidak menerima perbaikan kendaraan listrik.

CEO dan Co-Founder Populix Timothy Astandu menyatakan bahwa seiring dengan berkembangnya pasar EV di Indonesia, kolaborasi antara regulator dan produsen kendaraan listrik menjadi semakin penting untuk mengatasi tantangan-tantangan mendasar.

Baca juga : Ojol Pakai Motor Listrik, Langkah Strategis Dorong Masifnya Kendaraan Listrik di Indonesia

"Dengan memahami tantangan dan preferensi konsumen, sinergi ini menjadi kunci untuk mendorong adopsi EV secara lebih luas serta meningkatkan pertumbuhan industri kendaraan listrik di Indonesia," jelas Timothy Astandu di Jakarta, Kamis.

Dia juga menilai bahwa Indonesia memiliki potensi besar dengan populasi yang besar dan kebutuhan transportasi yang tinggi. Pertumbuhan adopsi kendaraan listrik di Indonesia telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Hasil riset Populix menunjukkan bahwa tren pengisian daya yang paling banyak dilakukan oleh pengguna EV di Indonesia adalah di rumah, dengan 59% responden mengaku sering melakukannya. Pengisian daya di SPKLU hanya digunakan oleh 15% responden.

Baca juga : Ducati Official Club Indonesia Sambut Baik Kehadiran SIM C1

Pembelanjaan otomotif di segmen EV masih cenderung didorong oleh berbagai insentif dan diskon yang diberikan oleh pemerintah dan produsen. Promosi yang paling disukai konsumen mencakup diskon khusus dari produsen seperti potongan harga atau cashback, yang mencapai 65%.

"Garansi baterai atau unit juga memiliki nilai yang sama, yaitu 65%. Subsidi pemerintah dalam bentuk diskon atau insentif langsung dipilih oleh 57% responden, serta penawaran paket spesial selama periode tertentu dipilih oleh 43%," kata VP of Research Populix Indah Tanip, di lokasi yang sama.

Dalam mencari kendaraan listrik, calon konsumen masih banyak menggunakan platform digital dengan 89% responden mengaku mencari sumber informasi melalui media digital dan aset-aset BTL sebanyak 80%. Lima sumber media sosial dan channel online yang paling banyak digunakan adalah iklan YouTube (39%), media sosial resmi brand (38%), website resmi brand (35%), iklan Instagram (22%), dan review di forum online (20%).

Untuk kategori BTL (Below the Line), 53% responden menyebut rekomendasi teman dan keluarga sebagai sumber informasi terpercaya, diikuti oleh pameran otomotif di mall (41%) dan kegiatan otomotif seperti GIIAS atau IIMS (27%).

Kegiatan riset ini melibatkan masyarakat dengan berbagai profil yang telah menggunakan kendaraan listrik. Dari penelitian ini, diketahui bahwa responden terdiri dari 41% laki-laki dan 59% perempuan, dengan pengambilan sampel banyak dilakukan di kota-kota besar seperti Jabodetabek (44%), Makassar (23%), Bandung (13%), Surabaya (11%), dan Medan (9%). (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat