Tuduhan Terhadap Suharso Monoarfa Dinilai Ingin Merusak Muruah PPP
![Tuduhan Terhadap Suharso Monoarfa Dinilai Ingin Merusak Muruah PPP](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/07/e1605610b272e133ec005b96d3d5261e.jpg)
PARTAI Persatuan Pembangunan (PPP) menilai ada upaya untuk
menjatuhkan muruah partai terkait adanya tuduhan gratifikasi terhadap Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa.
Juru bicara muda PPP, Syarifah Amelia Shahab (Amel), menilai, apa yang dilakukan oleh Nizar Dahlan (ND) dengan terus melakukan serangan kepada Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa telah melampaui batas serta secara terang-terang memiliki iktikad untuk menjatuhkan kehormatan PPP.
"Penting bagi PPP untuk mengambil langkah tegas dikarenakan fitnahan ini bukan untuk yang pertama kali dilayangkanya," jelasnya dalam siaran
pers, Kamis (21/7).
Pada November 2020 jelang muktamar PPP, kata Amel, Nizar Dahlan juga membuat kegaduhan yang sama, dan saat ini menjelang verifikasi parpol, fitnahan itu kembali diangkat.
"Ini kan sudah jelas, dia (Nizar Dahlan) berupaya menganggu partai ini," katanya.
Dikatakan Amel, secara substansi bahwa apa yang dituduhkan
soal gratifikasi terhadap Suharso Monoarfa tidak sesuai dengan ketentuan Undang-undang tentang gratifikasi.
Dugaan Nizar Dahlan bahwa Suharso Monoarfa menggunakan fasilitas pesawat khusus yang disinyalir gratifikasi untuk menghadiri acara partai adalah tidak benar sama sekali.
"Faktanya, Ketum Suharso pada saat itu menumpangi pesawat dalam kapasitas sebagai ketua partai politik, untuk menghadiri acara PPP, bukan sebagai pejabat negara," paparnya.
Amel melanjutkan, saat itu Ketum Suharso jelas hanya menghadiri acara
partai, dengan berseragam PPP, tidak ada kegiatan pribadi atau dinas,
bahkan PPP juga membayar biaya untuk avtur, awak dan segala keperluan
dalam pesawat. Tidak ada pembayaran yang melibatkan negara, atau
Bappenas. Dengan demikian, ini murni kegiatan partai, dan fasilitas yang digunakan adalah fasilitas partai.
"Hal ini sepenuhnya sesuai dengan UU No. 2 tahun 2011 tentang partai
politik. Pasal 34 menerangkan bahwa partai politik dimungkinkan
menerima sumbangan baik berupa barang, uang dan/atau jasa, yang dalam
hal ini berupa sumbangan jasa penyewaan moda transportasi udara,"
paparnya.
Selanjutnya, kata Amel, yang menjadi catatan yang harus diluruskan adalah Nizar Dahlan terus menerus mengklaim dirinya sebagai kader senior PPP, bahkan anggota dari Majelis Pakar PPP.
Padahal Nizar Dahlan jelas tidak tercatat sebagai Majelis Pakar PPP dan
hingga saat ini dirinya belum mampu menunjukan bukti KTA PPP.
"Perilakunya pun tidak mencerminkan kader PPP. Berdasarkan catatan ND
ini pernah tersangkut kasus pidana penipuan dengan putusan bersalah dua
tahun penjara serta pernah disebut menerima aliran dana proyek pengadaan solar home system semasa menjadi anggota DPR RI 2007-2008 yang diungkap dalam fakta persidangan Pengadilan Tipikor Jakarta pada 2013 lalu. Tentu ND ini tidak boleh menjadi referensi masyarakat ketika
mengkarakterisasi sosok kader PPP," katanya.
Menurut Amel, langkah hukum yang diambil oleh PPP selanjutnya tentu akan dilakukan secara seksama dengan penuh pertimbangan. Namun demikian, pada buffer time seperti saat ini jika Nizar tidak menunjukkan Itikad baik dan terus gencar melakukan fitnahan terhadap Ketua Umum PPP, maka pihaknya tidak segan akan melawan.
"Kami tidak segan untuk melawan dan melaporkan balik untuk membungkam fitnahan itu," tegasnya. (N-2)
Terkini Lainnya
Film Dirty Vote JK: Tunjukkan Dimana Fitnahnya?
Trump Bersaksi di Pengadilan NY Setelah Menang di New Hampshire
Trump Hadiri Sidang Pemfitnahan Pemerkosaan di New York
Temui Ulama di Pekalongan, Anies Tegaskan tak Gentar Hadirkan Keadilan dan Kesetaraan
Anies Ajak Pendukungnya tak Respons Fitnah dengan Emosi
Arya Sinulingga Balik Lapor Presiden Persiraja ke Polisi
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Abnon Jaksel: Memperkenalkan Jakarta Selatan melalui Pariwisata dan Kebudayaan Betawi
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap