visitaaponce.com

John Bunay Kunjungan Presiden tak Menjawab Persoalan Papua

John Bunay: Kunjungan Presiden tak Menjawab Persoalan Papua
Ilustrasi: prajurit TNI melakukan pengamanan kunjungan Presiden Joko Widodo di Doyo Baru, Sentani, Jayapura, Papua, Selasa (30/8/2022).(ANTARA FOTO/Gusti Tanati)

TOKOH agama Papua Pastor John Bunay menilai kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Papua hari ini, Senin (20/3) tidak menjawab kebutuhan masyarakat akan kondisi Papua yang aman dan damai. Papua masih dalam keadaan konflik dan di sisi lain begitu banyak pasukan TNI/Polri yang justru menambah ketakutan dan kecemasan masyarakat Papua.

"Kunjungan Presiden, ibarat menyiram parfum di atas bangkai Papua. Sama dengan orang yang ditanyai hal A ia menjawab hal X. Kehadiran yang tidak menjawab keadaan nyata Papua hari ini. Ada orang lain lagi yang katakan, rupanya Presiden mengizinkan adanya konflik terus di Tanah Papua. Bisa jadi, ada mati rasa terhadap keadaan Papua," ujarnya kepada Media Indonesia, Senin (20/3).

Menurutnya, antusias masyarakat Papua kali ini tidak seperti sebelumnya. Biasanya masyarakat Papua menyambut kedatangan Presiden secara meriah. Namun, kali ini sebagian masyarakat justru tidak tahu akan agenda kedatangan dan maksud dari kunjungan orang nomor satu di Indonesia itu.

Baca juga: Presiden ke Papua, 3.600 Aparat Keamanan Dikerahkan

Ketua Jaringan Damai Papua itu menilai keadaan Papua yang tidak baik-baik saja membuat kedatangan Presiden seakan tidak ada nilainya. Presiden seolah hanya datang berekreasi di tengah penderitaan orang Papua hari ini.

"Presiden datang tidak untuk merasakan duka rakyatnya, malah 'rekreasi diatas duka rakyatnya'. Kami di Papua, sangat terlalu banyak militer, membuat masyarakat berada dalam kecemasan dan ketakutan diatas tanah leluhurnya. Dalam keadaan itu, Presiden lewat dari bandara menuju beberapa tempat untuk acara seremonial, untuk membuat ia tersenyum dan merasa nyaman karena dikawal, sementara masyarakat cemas dan takut," tuturnya.

Baca juga: Polarisasi Politik Nyata, Pengamat Sebut Kekhawatiran Jokowi Terbukti

"Akhirnya, masyarakat Papua sudah kurang percaya pemerintah masih punya hati bagi manusia Papua. Semua yang sementara dibuat, tidak tulus demi kesatuan dan persatuan. Melainkan, untuk keuntungan pribadi, kelompok, golongan tertentu," sambungnya.

Meski demikian dia berharap agar sekembalinya Presiden dari Papua bisa ada kebijakan yang lebih memihak masyarakat Papua. Pastor John berharap Presiden dapat menarik semua pasukan non organik.

"Jangan sampai malah memperburuk citra Indonesia di mata dunia, karena banyaknya TNI/Polisi," imbuhnya.

Pastor John juga meminta Presiden membentuk tim khusus untuk mendesain jeda kemanusiaan menuju dialog Jakarta- Papua dan dimediasi oleh pihak netral.

"Berikan ruang netral dan penghargaan, kepada semua agen pembangunan/perubahan di daerah, seperti tokoh agama, adat, pemerinta daerah untuk berperan lebih aktif, bukan sentralisasi. Orientasi bisnis, penguasaan wilayah/lahan OAP, tanpa memberdayakan OAP, hendaknya diubah kepada pemberdayaan potensi-potensi lokal. Semoga berdampak dan sukses," tutupnya. (Van/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat