Pengamat Menteri Baru tak Serta-merta Bisa Tuntaskan Persoalan Tower BTS 4G
PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) baru saja melantik sejumlah pejabat baru, termasuk Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) pengganti Johnny G. Plate yakni Budi Arie Setiadi.
Pelantikan Budi yang merupakan Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) diikuti dengan harapan untuk bisa menuntaskan proyek pembangunan tower BTS 4G. Mengingat jangka waktu berakhirnya pemerintahan Jokowi sudah dekat dan proyek tersebut juga terkena masalah korupsi.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai bahwa kehadiran menteri baru tidak serta merta bisa menuntaskan masalah di Kominfo, khususnya terkait proyek BTS. Menurutnya, Budi tidak bisa berbuat banyak di sisa waktu kurang lebih setahun. Apalagi proyek tersebut sudah terkendala masalah hukum yang tentu saja akan menghambat pembangunan.
Baca juga : Kominfo: BTS 4G Dukung Pengamanan Pos Lintas Batas Negeri
"Ya seorang Budi Arie ya tidak akan bisa banyak berbuat untuk menyelesaikan persoalan Kominfo. Soal BTS kan bukan urusan dia, itu sudah persoalan kejaksaan. Jadi Kominfo dia atau tidak saya sih melihat bahwa perkara ini, masalahnya sudah ada di Kejaksaan, sudah ada di pengadilan bahkan," ujarnya kepada Media Indonesia, Senin (17/7).
Ujang menegaskan bahwa keberlanjutan proyek pembangunan BTS saat ini ada di tangan Kejaksaan atau Pengadilan. Proses hukum tengah berjalan sehingga tidak ada hubungannya dengan kehadiran menteri baru.
"Jadi persoalan hukum BTS itu selesai atau tidak bukan karena dari dia (menteri) tapi oleh kejaksaan atau pengadilan. Tidak bisa berharap kepada menteri yang baru karena memang sudah on going, sudah jalan (proses hukum)," ucapnya.
Baca juga : Kuasa Hukum Protes Plate Disebut Rugikan Negara Rp8 T Tanpa Pernah Diminta Klarifikasi
Meski demikian, dia berharap kinerja Budi sebagai menteri baru bisa lebih baik di sisa waktu jabatannya. Budi memang tidak memiliki layar belakang yang kuat di bidang komunikasi dan informatika, akan tetapi penilaian terhadap kinerjanya tidak bisa dilakukan di awal.
Ujang meminta semua pihak mendukung Kominfo dan menteri barunya. Kehadiran Budi perlu diapresiasi dan diberi kesempatan untuk memperbaiki berbagai persoalan di Kominfo.
"Belum tentu (penunjukan Budi tepat). Budi bukan ahlinya juga. Kita lihat saja ke depan, kita beri kesempatan dulu baru bisa menilai. Apapun itu karena jabatan politik bisa diisi oleh siapa pun," tandasnya. (Van/Z-7)
Terkini Lainnya
Kemkominfo Pastikan Kualitas Layanan Komunikasi yang Andal di World Water Forum ke-10
Wacana Pemblokiran Game Online Masih dalam Kajian
Tips Aman dan Nyaman Bermedia Sosial dalam Malam Apresiasi Gambesi Kampoeng Inspiratif
Kemenkominfo Targetkan Empat Pilar di Kampanye Makin Cakap Digital
Pemanfaatan AI di Bidang Humas Perlu Disertai Pedoman Etika
Tingkatkan Peran Humas Global, World Public Relations Forum 2024 Digelar di Bali
Mencermati Serangan Iran di Era Pascakebenaran
Pemerintah Siapkan Peraturan Presiden untuk Melindungi Anak dari Dampak Negatif Game Online
KPAI Minta Kominfo Blokir Game Online Berbau Kekerasan
Kominfo Siapkan Pedoman Etika Penggunaan AI di Sektor Publik
Dokter Depresi?
Yahya Sinwar dan Timur Tengah yang Berubah
Advokasi Bersama Penguatan Hak-Hak Perempuan dalam Islam
Reformasi dan Anomali Demokrasi
Inflasi, Suku Bunga Acuan, dan Pertumbuhan Ekonomi
Kartini dan Emansipasi bagi PRT
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Gerakan Green Movement Sabuk Hijau Nusantara Tanam 10 Ribu Pohon di IKN
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap