Kebijakan Pencegahan Radikalisme dan Terorisme Harus Dilanjutkan dan Diperkuat
PENANGGULANGAN radikalisme dan terorisme di Indonesia terus mengalami perkembangan positif. Dosen Departemen Hubungan Internasional Universitas Indonesia (UI) sekaligus Associate Fellow The Habibie Center, Ali Abdullah Wibisono SSos MA PhD menekankan pentingnya melanjutkan dan memperkuat kebijakan pencegahan radikalisme dan terorisme di Indonesia.
Penguatan pencegahan menjadi penting bila berkaca pada dinamika perkembangan radikalisme terkini. Dalam amatannya, ada peningkatan ekspresi propaganda yang memobilisasi insubordinasi terhadap negara. Peningkatan tersebut terutama terjadi dalam rentang tiga tahun terakhir.
"Ekspresi propaganda intoleran dan propaganda umum yang memobilisasi suatu insubordinasi terhadap pemerintah atau insubordinasi terhadap negara itu meningkat pesat dalam tiga tahun terakhir, terutama propaganda umum," kata Ali dalam diskusi Tantangan Penanganan Terorisme di Masa Pemerintahan Baru di Habibie Center, Jakarta Selatan, Kamis (16/5).
Baca juga : BNPT Sebut Indeks Potensi Radikalisme Tahun Ini Menurun
Dia melihat para ideolog radikalisme terus mencari celah peraturan maupun strategi kontraterorisme pemerintah, sehingga mereka bisa terus mengekspresikan ekstremismenya dengan cara yang lebih halus sehingga sulit terdeteksi. Hal ini menunjukkan bahwa upaya pencegahan dan penindakan harus lebih cermat dan menyeluruh.
"Yang saya perhatikan ideolog-ideolog radikalisme itu mereka membaca undang-undangnya dan membaca gerakan kontraterorisme pemerintah. Mereka mencari seluk-beluk di mana mereka tetap bisa bersuara, mengekspresikan ekstremismenya tapi dengan cara yang lebih subtil, tidak terdeteksi atau sulit terdeteksi," katanya.
Dengan berbagai perkembangan ini, kebijakan pencegahan radikalisme dan terorisme harus terus dilanjutkan dan diperkuat. Hal tersebut penting untuk memastikan keamanan dan stabilitas nasional serta mengurangi dampak negatif dari aksi terorisme di masa mendatang.
Baca juga : Densus 88 Antisipasi Gerakan Kelompok JI
Di samping mendorong penguatan pencegahan dan kewaspadaan, Ali juga mencatat sejumlah capaian positif yang dinilai menjadi modal penting bagi penanggulangan terorisme ke depan. Di antaranya ialah penindakan yang sangat efektif dalam menangkap tersangka dan terduga terutama sejak tahun 2018, serta pembangunan kelembagaan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sejak lebih dari satu dekade yang lalu.
"Sejak 2010 BNPT hadir dan sejak itu pula kegiatan-kegiatan Preventing and Countering Violent Extremism (PCVE) terintegrasi dan terlembagakan."
Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT, Irjen Pol. Ibnu Suhaendra, S.I.K., juga menyatakan bahwa Indonesia mengalami perkembangan positif dalam penanggulangan terorisme. Ranking Global Terrorism Index 2024 menempatkan Indonesia di peringkat 31, lebih baik dari Amerika Serikat (AS) di peringkat 30.
Peringkat Indonesia juga lebih baik dari sejumlah negara Asia Tenggara lainnya, seperti Filipina, Myanmar, Thailand. Walau demikian, dia menyatakan potensi terorisme harus terus diwaspadai lantaran gerakan propaganda masih terjadi di bawah tanah.
"Jamaah Islamiyah, Jamaah Ansharut Daulah, Negara Islam Indonesia ini masih melakukan rekrutmen, propaganda dan penguatan jaringan," kata dia. (Z-6)
Terkini Lainnya
Tindak Pidana Ideologi Negara Perlu Diatur Lebih Lanjut dalam KUHP
Palestina Sebut Tindak Terorisme Negara Israel terhadap Organisasi Internasional
Eks Pelaku Bom Kampung Melayu Ingatkan Pemerintah Siapkan Program Deradikalisasi yang Efektif
Tiongkok Lawan Standar Ganda Penanganan Terorisme
LPSK Apresiasi Putusan MK Terkait Kompensasi Korban Terorisme
Otoritas Jerman tidak Menutup Kemungkinan Motif Terorisme di Solingen
Mencegah Radikalisme Melalui Program Women Empowerement
PBNU Sebut Kunjungan Paus Fransikus Kontranarasi terhadap Radikalisme
Jelang Pilkada, FKPT Aceh Gelar Sosialisasi Pencegahan Radikalisme
Ormas Islam Waspadai Metamorfosis Gerakan Radikalisme
Menjaga Nusantara Baru dari Potensi Radikalisme Terorisme
Pemerintah Takedown Grup Sosmed yang Sebarkan Paham Terorisme
Balada Generasi Sandwich di Indonesia
Perdagangan Internasional: Menavigasi Tantangan dan Peluang Baru
Air, Sanitasi, dan Higienis (WASH)
Pemerintahan Baru dan Reformasi Pemilu
Pembangunan Manusia dan Makan Bergizi Anak Sekolah
Menunggu Perang Besar Hizbullah-Israel
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap