Densus 88 Antisipasi Gerakan Kelompok JI
![Densus 88 Antisipasi Gerakan Kelompok JI](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/10/c4502aaea2290d5085158dc7cbf92056.jpg)
DETASEMEN Khusus Anti Teror (Densus 88) mengantisipasi ancaman kelompok Jamaah Islamiyah (JI). Mengingat, golongan yang memiliki paham jihad dengan kekerasan ini terus berganti wajah dan merekrut masyarakat umum.
"Mereka akan terus-menerus melakukan regenerasi dan aksi teror pun akan terus berjalan. Ini perlu intervensi," ujar Direktur Identifikasi dan Sosialisasi Densus 88 Anti Teror Polri Kombes MD Shodiq dalam seminar virtual, Selasa (12/10).
Lebih lanjut, dia mengatakan Densus 88 belum bisa mengintervensi regenerasi kelompok teroris JI. Oleh karena itu, regenerasi kelompok tersebut patut diwaspadai. Sebelum kelompok teroris JI melakukan jihad global, mereka akan melakukan pelatihan terlebih dahulu.
Baca juga: Jamaah Islamiyah Masih Mengancam Stabilitas Keamanan
Aksi itu bisa dilakukan di sekolah atau kamp di berbagai wilayah. Menyoroti kondisi saat ini, Shodiq mengatakan peta persebaran jumlah anggota JI sudah menurun. Tepatnya, setelah salah satu tokoh utamanya, Abu Rusydan, berhasil ditangkap.
“Setelah puncaknya kemarin kita melakukan penegakan hukum terhadap Abu Rusydan, salah satu tokoh dan figur kelompok JI, secara umum peta JI sudah down,” imbuh Shodiq.
Baca juga: Densus 88: Kemenangan Taliban Berdampak pada Indonesia
Sejak kelompok JI melakukan aksi teror di Indonesia, aparat penegak hukum sudah menangkap dan memproses hukum 876 pelaku teror dari kelompok tersebut. Secara keseluruhan, terdapat 2.914 pelaku teror yang sudah melalui proses hukum. “Saat ini, ada 6.000-7.000 anggota JI di seluruh Indonesia,” pungkasnya.
Pihaknya pun bersyukur pemerintah telah menerbitkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018. Sebab, regulasi itu memungkinkan Densus 88 untuk melakukan penegakan hukum terhadap pihak yang memiliki niat dan rencana untuk melakukan aksi teror.(OL-11)
Terkini Lainnya
Romo Magnis: Reformasi Satukan Keragaman tapi Gagal Berantas KKN
Beragama Maslahat untuk Kesejahteraan Masyarakat
Bunuh 2 Polisi, Malaysia Tangkap 7 Orang Anggota Jemaah Islamiyah
Kebijakan Pencegahan Radikalisme dan Terorisme Harus Dilanjutkan dan Diperkuat
Gus Miftah Mendorong Dialog Kebangsaan untuk Lawan Radikalisme di Kalangan Pelajar
18 Objek Vital Kantongi Sertifikat Penanggulangan Terorisme
Jepang Umumkan Prinsip-prinsip Dasar Kecerdasan Buatan
Pemerintah Harus Terapkan Standar Dunia Pengamanan Data
Amerika Serikat Kecam Peluncuran Rudal Balistik Korea Utara
Perkuat Personel Keamanan untuk Menjaga Objek Vital Nasional
PDN Diretas, Kominfo Disebut tak Minta Back up Data ke Telkom Sigma
Perhatian! Pengguna 35 HP dengan Merk Ini akan Diblokir WhatsApp Tahun ini
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap