visitaaponce.com

Bunuh 2 Polisi, Malaysia Tangkap 7 Orang Anggota Jemaah Islamiyah

Bunuh 2 Polisi, Malaysia Tangkap 7 Orang Anggota Jemaah Islamiyah
Ilustrasi penangkapan.(Dok. Antara)

POLISI Malaysia telah menangkap tujuh dari 20 orang yang diyakini sebagai anggota kelompok Jemaah Islamiyah (JI). Penangkapan para anggota organisasi radikal dan terorisme itui terjadi setelah serangan salah satu anggotanya terhadap kantor polisi di pinggiran Johor Bahru pada Jumat (17/5) dini hari.

Penyerangan di Polsek Ulu Tiram yang dilakukan anggota JI sekitar pukul 02.30 waktu setempat ini, menewaskan dua petugas polisi dan menyebabkan satu orang luka-luka. Pelakunya tewas dalam baku tembak.

Kota pinggiran Ulu Tiram terletak sekitar 20 km dari Johor Bahru. Daerah ini dekat dengan Mount Austin, tujuan belanja populer bagi warga Singapura.

Baca juga : Indonesia dan Malaysia Berdiskusi tentang Terorisme dan Radikalisme

Berbicara pada konferensi pers di luar pos polisi, Inspektur Jenderal Polisi Malaysia Razarudin Husain mengatakan tersangka, seorang pria berusia 21 tahun, memasuki pos polisi dengan membawa parang. Dia menyerang seorang petugas polisi di dekat pintu masuk stasiun untuk mengambil pistolnya.

Baku tembak kemudian terjadi di area parkir mobil stasiun antara tersangka dan petugas polisi, yang mengakibatkan kematian petugas lainnya, tambah Razarudin. Tersangka juga ditembak mati dalam baku tembak ini.

Dia mengatakan, petugas polisi kemudian menggeledah rumah tersangka dan menemukan bukti bahwa dia adalah anggota JI. “Kami juga menemukan tersangka sedang melakukan persiapan, tas yang digunakannya dilapisi seng (lembaran) dan bahan lainnya sehingga bisa digunakan sebagai tameng saat terjadi baku tembak dengan polisi,” kata Razarudin.

Baca juga : Kebijakan Pencegahan Radikalisme dan Terorisme Harus Dilanjutkan dan Diperkuat

“Jadi dari yang kami lihat, oknum tersebut datang ke pos polisi untuk mengambil senjata untuk agendanya, yang kami belum tahu apa tujuannya. Saya sudah menginstruksikan Cabang Khusus untuk mengidentifikasi seluruh anggota JI di Johor untuk dipanggil untuk diinterogasi,” tambahnya.

Ketika ditanya mengenai motif penyerangan tersebut, Razarudin mengatakan pelaku berusaha mendapatkan senjata polisi. “Tetapi kami harus menyelidiki lebih lanjut," katanya.

Razarudin menguraikan lebih dari 20 orang yang diyakini terkait dengan JI sedang dilacak untuk diinterogasi. Dia menambahkan, kelima anggota keluarga tersangka yang berusia antara 19 dan 62 tahun telah ditangkap, dan ayahnya yang berusia 62 tahun diketahui merupakan anggota JI.

Baca juga : 18 Objek Vital Kantongi Sertifikat Penanggulangan Terorisme

Peningkatan Keamanan

Razarudin menambahkan keamanan telah ditingkatkan di kantor polisi, istana negara, serta kediaman resmi menteri utama Johor. Jenazah kedua petugas polisi dan tersangka telah dibawa ke Rumah Sakit Sultan Ismail untuk dilakukan autopsi dan pemeriksaan lebih lanjut. Petugas yang terluka juga telah dibawa ke rumah sakit yang sama untuk mendapatkan perawatan.

Jemaah Islamiyah terkait dengan Al Qaeda, kelompok teror yang melancarkan serangan di Amerika Serikat pada 2001. JI bertanggung jawab atas beberapa serangan teror paling mematikan di Indonesia, termasuk bom Bali 2002 yang menewaskan lebih dari 200 orang.

Pemimpin spiritual JI Abu Bakar Bashir mendirikan sekolah agama atau madrasah di Ulu Tiram yang disebut Luqmanul Hakiem pada awal 1990an, menurut berbagai laporan.

Sekolah tersebut dihadiri oleh Noordin Muhammad Top, tersangka dalang pengeboman hotel di Jakarta pada 2009, serta Mukhlas militan JI lainnya yang merupakan bagian dari pengeboman Bali 2002.

(CNA/Z-9)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat