visitaaponce.com

Polri dan Nawakara Cegah Ancaman di Area Rawan Konflik

Polri dan Nawakara Cegah Ancaman di Area Rawan Konflik
Polri bersama pemerintah, pihak swasta dan masyarakat berkolaborasi mencegah gangguan keamanan di area rawan konflik.(DOK SITI YONA HUKMANA)

ANCAMAN keamanan meningkat di lokasi-lokasi strategis dan objek vital nasional (obvitnas). Menyikapi itu, Polri bersama pemerintah, pihak swasta dan masyarakat berkolaborasi mencegah gangguan keamanan di area rawan konflik tersebut.

Pengamanan Obvitnas pun telah diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 63 Tahun 2004. Pemerintah mengeluarkan aturan ini karena peran penting bagi kehidupan bangsa dan negara, yang ditinjau dari aspek ekonomi, politik, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.

Pencegahan gangguan keamanan ini dilakukan dengan melaksanakan simulasi keamanan di area kerja Perusahaan Listrik Negara (PLN) bersama Polri dan perusahaan keamanan Nawakara. Kegiatan ini tidak hanya menguji efektivitas respons tim dalam menghadapi huru-hara dan ancaman bom, tetapi juga mengimplementasikan teknik persuasif dan humanis dalam penanganannya.

Baca juga : TNI dan Polri Kolaborasi Jaga Objek Vital Migas

"Simulasi penanganan huru-hara di objek vital nasional sangat penting guna memberikan pemahaman tentang antisipasi preventif terhadap gangguan keamanan di sekitar objek vital seperti PLN," kata Wakasat Samapta Polres Metro Bekasi AK Hotman Hutajulu dalam keterangan tertulis, Selasa (11/6).

Menurut Hotman, satuan pengamanan diharapkan mengetahui dan memahami tindakan yang harus dilakukan bila terjadi hak yang tak diinginkan di lapangan, seperti bebtrokan. Guna menghindari kejadian fatal.

"Namun, tetap dengan cara persuasif dan humanis agar tidak terjadi bentrokan di lapangan," ujar dia.

Baca juga : Menko Polhukam Minta Polri Antisipasi Gangguan Keamanan Jelang Pilkada Serentak

Consultation & Training Division Head Nawakara, M. Nuruli Kholiq menilai simulasi ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kemampuan tim pengamanan di lapangan. Khususnya untuk mengidentifikasi, mengelola, dan merespons cepat terhadap situasi yang mungkin mengganggu keamanan publik dan Objek Vital Nasional.

"Satuan pengamanan dari Nawakara dapat membantu pihak kepolisian untuk lebih cepat mengantisipasi dan melaporkan kejadian yang dapat mengganggu keamanan di Obvitnas. Kami berharap bahwa ini akan menjadi rangkaian simulasi yang akan dilakukan secara berkala guna memperkuat kerja sama antara instansi lainnya dalam pengamanan Obvitnas,” tambah dia.

Dalam simulasi huru-hara ini, warga demonstrasi di pintu masuk utama kantor unit layanan transmisi dan gardu (ULTG) induk PLN Bekasi menuntut kompensasi atas gangguan dari operasional PLN. Keadaan menjadi semakin kritis ketika ada laporan bahwa bom dilemparkan ke dalam area ULTG PLN Bekasi.

Baca juga : Suasana Gedung Kejaksaan Agung Normal Kembali di Tengah Isu Penguntitan Jampidsus

Menindaklanjuti kericuhan itu, tim satuan pengamanan (SATPAM) Nawakara berkoordinasi dengan pihak internal PLN, dan kepolisian. Aparat keamanan tersebut memutuskan untuk mendatangkan Tim Penjinak Bom (Jibom) Gegana Brimob Kelapa Dua ke lokasi untuk segera bertindak mengamankan area dan mensterilkan lokasi dari benda yang mencurigakan tersebut.

Pihak PLN pun merasa perlu berdialog dengan perwakilan warga sekitar. Selama dialog berlangsung, tindakan persuasif dan pendekatan humanis tetap dilakukan Satpam Nawakara yang juga dibantu oleh pihak kepolisian untuk meredam para demonstran.

Simulasi ini senantiasa mengadopsi pendekatan yang tidak hanya efektif dalam menangani ancaman secara langsung, tetapi juga dalam memelihara hubungan yang baik dengan masyarakat. Dengan begitu, stabilitas keamanan sosial di lingkungan yang rawan konflik bisa terjaga.

Baca juga : Sinergisitas TNI-Polri Jaga Situasi WWF di Bali Tetap Kondusif

Kepala Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (K3L) ULTG Harapan Indah Muhammad Jainal, mengatakan respons cepat dan komunikasi efektif antar tim memungkinkan untuk meredam situasi dan menghindari kerusakan lebih lanjut. Dalam simulasi itu pun dia mempraktekkan dialog dengan pedemo.

"Kami juga melakukan dialog dengan warga untuk menjelaskan pentingnya PLN sebagai objek vital nasional dan memastikan bahwa tuntutan mereka akan ditangani melalui program CSR," ungkapnya.

Kolaborasi antara Kepolisian, Nawakara, PLN dalam simulasi ini merupakan langkah penting dalam memperkuat keamanan nasional. Melalui kerjasama yang baik, masing-masing pihak menunjukkan komitmen dalam menghadapi ancaman dengan cara yang efektif dan humanis.

Kemudian, memastikan bahwa Obvitnas dapat terus beroperasi tanpa gangguan dan tanpa harus mengurangi kenyamanan masyarakat di sekitar Obvitnas. (Medcom/Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat