TikTok Perbaharui Rekomendasi Konten di FYP
![TikTok Perbaharui Rekomendasi Konten di FYP](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/07/89765dfe6389221c12614e8f29cd43fc.jpg)
TIKTOK memperbarui algoritma konten di platform video singkat tersebut demi keamanan dan kesehatan mental para penggunanya.
"Kami merancang sistem rekomendasi dengan mengutamakan keamanan. Konten yang muncul di laman For You seseorang bisa saja berasal dari kreator yang mereka pilih untuk tidak mengikuti atau mungkin tidak berhubungan dengan kesukaan mereka," kata Kepala Kepercayaan dan Keamanan di TikTok, Cormac Keenan, dalam siaran pers di blog resmi TikTok, Kamis (14/7).
Platform video singkat itu meluncurkan fitur penyaringan (filter) yang bisa membisukan kata atau tanda pagar, sehingga konten dengan kata kunci tersebut tidak akan muncul di laman For You dan Following.
Baca juga: TikTok Perbarui Algoritma Konten Demi Keamanan Pengguna
Sejumlah konten di media sosial mungkin terlihat biasa saja, namun, jika ditonton berulang-ulang bisa menimbulkan masalah. Misalnya, konten berisi menu makanan sehat ataukesedihan. TikTok menilai topik-topik yang berpotensi bermasalah biasanya berkaitan dengan kesejahteraan.
Berdasarkan uji coba mereka di Amerika Serikat, TikTok membatasi kemampuan pengguna menonton konten-konten seperti itu. Tidak dijelaskan berapa lama atau berapa konten yang bisa ditonton dalam sehari.
"Kami juga melatih sistem kami supaya mendukung bahasa baru karena kami ingin memperluas uji coba ini ke lebih banyak pasar dalam beberapa bulan ke depan. Tujuan kami adalah laman For You setiap orang memuat konten, kreator dan topik yang akan mereka sukai," kata Keenan.
TikTok belakangan ini disoroti karena platform ini dianggap berbahaya bagi remaja dan anak-anak. Sejumlah anak, kebanyakan di Amerika Serikat, dilaporkan meninggal setelah mengikuti tantangan yang ada di platform tersebut.
Platform tersebut berupaya membatasi konten yang bisa dilihat pengguna usia remaja, yaitu mengelompokkan konten apakah mengandung tema dewasa. TikTok berencana meluncurkan fitur supaya konten bertema dewasa tidak bisa dilihat pengguna usia 13 sampai 17 tahun.
"Jika kami mendeteksi sebuah video mengandung tema yang dewasa atau rumit, misalnya adegan fiksi yang mungkin terlalu menakutkan atau menegangkan untuk penonton yang lebih muda, ada skor tingkat kedewasaan untuk video tersebut supaya tidak ditonton pengguna usia bawah 18 tahun," kata Keenan.
Fitur-fitur tersebut secara bertahap akan digulirkan dalam beberapa bulan ke depan. (Ant/OL-1)
Terkini Lainnya
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap