visitaaponce.com

Tiktok Tawarkan Cara Alternatif untuk Monetisasi Konten

Tiktok Tawarkan Cara Alternatif untuk Monetisasi Konten
(Dok. 123RF.com)

TIKTOK pada awal pekan ini mengumumkan cara alternatif bagi para kreator konten untuk memonetisasi video mereka melalui aplikasi tersebut.

Dilansir CNBC, fitur baru yang disebut Series itu akan memungkinkan kreator terpilih untuk membagikan video berdurasi lebih panjang yang akan tersedia untuk dibeli di balik paywall. Setiap ‘seri’ dapat menyertakan hingga 80 video yang masing-masing dapat berdurasi selama 20 menit. Pencipta individu akan dapat membebankan biaya antara $0,99 dan $189,99 untuk konten paywall mereka, kata juru bicara Tiktok.

Pengguna sebelumnya hanya dapat membagikan video berdurasi 15 detik, 1 menit, 3 menit, atau 10 menit di Tiktok.

Menurut pihak Tiktok, Series saat ini baru tersedia untuk grup kreator terseleksi. Namun, tawaran itu akan dibuka untuk lebih banyak kreator lagi dalam beberapa bulan mendatang.

Fitur baru tersebut akan semakin memanaskan persaingan Tiktok dengan platform seperti Youtube—yang dikenal dengan video berdurasi panjangnya. Persaingan di antara dua platform itu tentu bukan hal baru. Pada Agustus 2021, Youtube memperkenalkan Youtube Shorts sebagai alternatif langsung dari Tiktok. Perusahaan lain seperti Meta dan Snap juga telah memperkenalkan fitur video pendek untuk mencoba dan melawan popularitas Tiktok di AS.

Pekan lalu, Komite Urusan Luar Negeri DPR AS memilih untuk memajukan undang-undang yang akan memberi Presiden Joe Biden wewenang untuk melarang Tiktok. Kekhawatiran privasi data telah berputar-putar di sekitar Tiktok karena perusahaan induknya, Bytedance, berbasis di Tiongkok dan dimiliki secara pribadi.

 

Screen time

Di pekan sama, Tiktok juga telah meningkatkan fitur screen time dengan menambahkan lebih banyak opsi kustomisasi. “Dalam beberapa minggu mendatang, screen time untuk setiap pengguna di bawah usia 18 tahun akan secara otomatis dibatasi menjadi 60 menit per hari,” sebut pihak Tiktok dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Kamis (9/3).

Mereka pun memperkenalkan setelan default baru bagi pengguna remaja dan meningkatkan fitur Family Pairing dengan memperluas akses kontrol orangtua. Fitur-fitur itu berguna untuk pengaturan batas screen time oleh orangtua terhadap anak mereka, penyediaan dasbor screen time yang akan memperlihatkan ringkasan waktu pemakaian, juga penonaktifan notifikasi.

“Pengguna berusia 14-15 tahun tidak akan menerima notifikasi mulai pukul 9 malam. Untuk pengguna berusia 16-17, notifikasi dinonaktifkan mulai pukul 10 malam.”

Fitur lain yang ditawarkan Tiktok ialah penyetelan akun ke private secara default untuk akun pengguna berusia 14-15 tahun. Sementara itu, fitur pesan langsung hanya tersedia untuk pengguna berusia 16 tahun ke atas. Pengguna juga harus berusia minimal 18 tahun untuk menjadi host Tiktok Live.

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat